Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Ghosting" Satu Istilah dengan 2 Makna yang Sama Sekali Berbeda

11 Desember 2020   14:12 Diperbarui: 11 Desember 2020   14:13 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengatasinya ganti layar monitornya dengan layar yang memiliki refresh rate yang setara atau lebih dengan refresh rate aplikasi tersebut, atau jalankan saja aplikasi yang memiliki refresh rate setara dengan kemampuan layar monitor yang ada.

Menyelesaikan permasalahan Ghosting dalam dunia IT jauh lebih terukur dibandingkan permasalahan yang ditimbulkan situasi Ghosting dalam makna hubungan asmara tadi.

Ghosting dalam konteks ini, bisa menjadi masalah serius bagi sebuah hubungan karena  biasanya terjadi pada pasangan yang sudah beberapa kali jalan atau kencan tapi belum secara resmi hubungan itu di declare.

Selain itu Ghosting juga bisa terjadi pada sebuah hubungan persahabatan platonic yang rasanya mungkin tak kalah menyakitkan juga. 

Secara psikologis ada banyak hal yang memicu terjadinya Ghosting, bisa karena dalam perjalanan pendekatan ternyata salah satu pasangan tak menemukan chemistry yang diharapkan baik dalam hal yang bersifat fisik maupun karakter dari pasangannya tersebut, sehingga ia memutuskan untuk menghilang begitu saja untuk menghindari konflik atau ketakutan tertentu.

Hal ini bisa terjadi apabila seseorang tidak ingin terlibat konflik, menghindari pembicaraan yang sulit, atau menghindari menyakiti perasaan seseorang.

Namun justru perilaku Ghosting ini menurut sejumlah penelitian adalah cara terburuk dalam mengakhiri sebuah hubungan karena dapat menimbulkan dampak lebih menyakitkan bagi korban perilaku Ghosting dibandingkan dengan berbicara langsung menyatakan ketidaksukaannya secara langsung.

Pelaku Ghosting pada akhirnya memiliki potensi konflik lebih besar di kemudian hari yang bisa memicu pertikaian serius.

Selain itu pelaku Ghosting juga akan selalu mengambil jalan pengecut, lari dari masalah karena takut mengecewakan orang lain, padahal justru perilaku Ghosting itulah yang lebih mengecewakan.

Akan lebih baik jika apapun kejadiannya kita komunikasikan secara terbuka, tak ujug-ujug menghilang begitu saja.

Bagi korban Ghosting lupakan sajalah orang tersebut, lantaran tak guna juga berharap dari laku pengecut Ghoster. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun