Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menakar Potensi Bank Syariah Hasil Merger, dan Bagaimana Nasib Nasabah serta Karyawannya?

20 Oktober 2020   09:24 Diperbarui: 20 Oktober 2020   09:57 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kemudian dengan size raksasa seperti ini bank syariah hasil merger ini kelak bakal menjadi lokomotif bagi ekosistem industri keuangan syariah nasional?

Harapannya demikian, tapi bukan perkara mudah membuat sistem keuangan syariah di Indonesia bisa maju dan mulai menguasai pasar keuangan nasional.

Pasar keuangan syariah di Indonesia itu cukup besar mengingat lebih dari 80 persen penduduk Indonesia adalah muslim.

Artinya ada sekitar 210 juta penduduk muslim Indonesia yang merupakan pasar potensial industri keuangan syariah.

Saat ini market share industri keuangan syariah secara keseluruhan di Indonesia per April 2020 menurut data dari  OJK baru sekitar 9,03 persen.

Sementara khusus industri perbankan, market share perbankan syariah lebih kecil lagi, per Juni 2020 ada diangka 6,18 persen.

Naik sh memang dibanding tahun 2017 lalu yang sebesar 5,17 tapi kenaikannya lambat, beringsut seperti keong.

Nah, diharapkan dengan bank hasil merger ini penetrasi bank syariah terhadap pasar nasional akan semakin tajam dan cepat.

Karena dengan bersatunya  4 entitas perbankan syariah BUMN ini, menurut Kepala Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Hery Gunadi. Seperti dilansir Katadata.com

Akan menjadi pemain besar di perbankan Indonesia dan global melalui produk yang beragam mulai dari pembiayaan sektor konsumer, retail, usaha mikro, UMKM, hingga wholsale banking,  dengan dukungan infrastuktur teknologi informasi baik dan handal.

Apalagi bersatunya bank BUMN Syariah ini  akan membuat institusi syariah baru itu memiliki 1.200 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Namun demikian hal tersebut belum cukup, harus dibarengi dengan upaya sosialisasi dan peningkatan kepercayaan dari masyarakat.

Karena faktanya di lapangan banyak masyarakat yang kurang begitu memahami secara jelas operasional dari sistem keuangan syariah ini lantaran jika dihiung-hitung secara nominal antara perbankan syariah dan konvensional biaya yang harus dikeluarkan nasabah sama saja, hanya beda istilah.

Masyarakat jadi berpikir, lebih baik memilih bank konvensional yang sudah mereka percaya saja dibanding memilih menggunakan jasa perbankan syariah, toh biayanya sama saja.

Selain itu harus memperbanyak diverifikasi produk perbankan agar masyarakat memiliki pilihan lebih beragam lagi.

Sscara teknis mungkin akan menjadi lebih baik dan mampu bergerak lebih leluasa jika pemerintah menyuntikan modal inti kepada  Bank Syariah BUMN hasil merger ini sehingga bisa naik menjadi Bank BUKU IV.

Dan proyeksi pemerintah bahwa bank syariah ini pada tahun 2025 asetnya  bakal tumbuh hingga 73,3 persen menjadi Rp. 390 trliun akan lebih mudah tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun