Dan situasi yang sangat berat ini datang saat Jokowi memerintah. Tapi bukan itu yang membuat saya patah hati pada Jokowi.
Namun, saat ia membiarkan anak dan mantunya maju dalam Pilkada 2020 lah yang membuat saya benar-benar patah hati pada Jokowi.
Saya pikir Jokowi berbeda dengan pemimpin Indonesia lain ternyata sama saja. Apa yang terjadi dengan Jokowi?
Terakhir masalah RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang ditentang oleh sejumlah pihak, meskipun saya yakin UU yang saat ini sudah disahkan DPR itu memiliki tujuan baik namun lemahnya sosialisasi menjadi masalah mendasar dalam munculnya berbagai penolakan dari sejumlah elemen masyarakat.
Jokowi merespon bahwa penolakan muncul akibat disinformasi yang dilakukan selama ini oleh sejumlah pihak.
Artinya Jokowi secara tak langsung mengakui bahwa proses sosialisasi UU Ciptaker ini tak berlangsung efektif padahal negara memiliki instrumen yang cukup untuk melaksanakan sosialisasi tersebut.
Ditambah lagi pihak-pihak yang memang selalu mencari cara untuk mendiskreditkan Jokowi, ikut serta untuk memprovokasi keadaan yang telah buruk ini.
Tak pelak lagi ini lah momen terberat bagi Jokowi selama dirinya menjadi Walikota, Gubernur, dan Presiden.
Angin keberuntungan yang selama ini selalu mengarah kepadanya sepertinya  mulai berbalik arah. Meskipun saya sih melihat bukan hanya menjauhnya angin keberuntungan, tapi karena Jokowi seperti tengah menjauh dari dirinya sendiri.
Jika Jokowi mampu bertindak benar dan berhasil membawa bangsa Indonesia melewati tantangan yang sangat berat saat ini, bisa jadi ke depan posisi politik Jokowi akan semakin kuat.
Sekarang kita tunggu apakah Jokowi dan jajarannya bisa mengatasi keadaan yang belakangan memanas d dengan bijak dan menghasilkan sesuatu yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H