Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkaca pada Kasus "IDI Kacung" Jerinx, Sekali Lagi Kendalikan Jempolmu

13 Agustus 2020   20:44 Diperbarui: 13 Agustus 2020   21:15 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal saat itu maksud saya hanya bercanda, tak ada maksud menyinggung apalagi menghina. Ketika itu saya hanya mengucapkan "Bagus, yah bantalnya bulet kaya yang punya-nya"

Cuma kalimat itu yang saya ucapkan,  dan saya menganggapnya biasa saja just joke, namun diterima oleh teman saya sebagai sebuah hinaan. 

Mati-matian saya minta maaf saat itu, baru setahun kemudian ia mau memaafkan saya. But we are not the same again.

Ketika hati sudah terluka menyembuhkannya sangat tak mudah, bahkan dalam beberapa kasus kata-kata bisa membunuh. Walaupun tak secara langsung.

Kembali ke kasus Jerinx, mungkin ia tak memiliki niat buruk dengan ungkapannya tersebut. Ia  pum sempat meminta maaf, namun ketika rasa sakit hati itu sudah menjadi urusan hukum ini lah situasi yang harus diterima.

Kalo di dunia nyata kita harus berhati-hati dengan mulut, di dunia maya hati-hati lah dengan jempolmu. 

Ketika banyak pihak yang kemudian meminta kasus Jerinx itu tak diproses, menjadi sia-sia kalau pihak pelapor tak mau mencabut aduannya.

Lagipula pihak penyidik sudah menemukan 2 alat bukti yang cukup untuk menetapkan Jerinx sebagai tersangka untuk kemudian ditahan.

Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun