Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dan Brown, antara Fakta dan Fiksi

8 Agustus 2020   21:29 Diperbarui: 8 Agustus 2020   21:19 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi ingat, fakta sastra itu dengan fakta lain, fakta hukum atau fakta agama misalnya, kedua fakta itu bersifat jelas dan mutlak. 

Sementara fakta sastra bersifat nisbi, belum tentu seperti kedua fakta tersebut. Fakta sastra dapat dibuat oleh penulis cerita, sebagaimana yang diinginkannya, sebebas yang penulis mau.

Hal ini juga berkenaan dengan sastra yang juga bebas diinterpretasikan apapun oleh pembaca. Sebenarnya hal ini lah yang kemudian menjadikan tulisan Trilogi The Da Vinci Code Dan Brown menjadi polemik karena setiap pembaca memiliki interpretasi masing-masing termasuk pihak Gereja Katolik.

Padahal sejatinya novel tersebut hanya fiksi dan yang ada di dalamnya hanya fakta sastra saja. 

Novel pertama Dan Brown  yang berjudul Digital Fortress sama sekali tak menyentuh masalah simbol-simbol yang berbau keagamaan namun mengupas kisah tentang pengawasan data pribadi  masyarakat AS yang dilakukan oleh National Security Agency(NSA).

The Da Vinci Code yang kemudian menjadi fenomena merupakan novel nya yang ke-4 setelah Deception Point dan Angels and Demon.

Novel ini langsung menjadi best seller internasional dan diterjemahkan ke dalam 38 bahasa. Novel ini bisa disebut sebagai masterpiece dari Dan Brown.

Tulisan yang mencampurkan sejarah, fiksi, agama, dan ilmu pengetahuan yang tampak sangat akademis membuat pembacanya sempat berpikir, jangan-jangan apa yang ditulis Dan Brown itu merupakan kenyataan yang selama ini tersembunyi?

Hal itu bisa terjadi karena alur cerita yang menyatukan fiksi dan fakta itu blending begitu rupa sehingga kisah perjalanan Robert Langdon dalam memecahkan berbagai kode dan simbol terlihat sangat nyata.

Setelah The Da Vinci Code, kemudian bsrturut turut Dan Brown merilis The Lost Symbols, Inferno, Origin dan yang terakhir buku anak berjudul Wild Symphoni yang akan diterbitkan September 2020 ini.

3 Novel milik Dan Brown, Angel and Demons, The Da Vinci Code dan Inferno telah di adaptasi ke dalam film, Robert Langdon yang merupakan tokoh utama dalam serial novel tersebut secara tetap diperankan oleh Tom Hanks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun