Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ilmu Pelet "Cinta Ditolak Dukun Bertindak" Itu Nyata?

21 Juni 2020   12:52 Diperbarui: 11 Juni 2021   07:23 5950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Hendrik akhirnya meninggalkan Siska setelah dirinya puas selama 2 tahun mempermainkannya. Siska menjadi gila, ia berteriak-teriak layaknya orang yang kehilangan kewarasannya hingga terhadap dirinya pun lupa.

Baca juga: Mengungkap Bagaimana Ilmu Pelet (Pengasihan) Bekerja

Orangtua Siska hingga memohon-mohon pada Hendrik untuk menikahi Siska, mereka berjanji akan memberikan apapun pada Hendrik asal Siska dinikahi. Namun Hendrik ta peduli lagi.

Ujung dari cerita ini Siska akhirnya meninggal karena merana, sebuah akhir yang sangat tragis.

Namun tentu saja apa yang dilakukan Hendrik ketika bersekutu dengan setan harus ada maharnya. Dalam kasus ini.

Menurut pengakuan Hendrik seperti yang disampaikan Simple man, ia hanya diminta mempersembahkan potongan kepala ayam yang darahnya diminum oleh Hendrik hingga persembahan ke-7.

Namun tak hanya itu, inilah sebab lain mengapa Hendrik tak bermaksud menikahi Siska. Jika dinikahi maka nyawa Hendrik taruhannya, jika tidak nyawa Siska lah yang melayang.

Hendrik sendiri setelah kejadian itu, menurut kisah Simpleman ini hidupnya menyedihkan. Tak jelas menyedihkannya seperti apa, yang jelas hidupnya jauh dari bahagia.

Pelajaran yang berharga dari kisah ini adalah, hargailah sesama, sebisa mungkin hindari menyakiti orang lain dengan alasan apapun apalagi untuk urusan cinta.

Kemudian, besarkanlah hati kita jika memang gayung tak bersambut, cinta bertepuk sebelah tangan. Mungkin dia bukan yang terbaik buat kita.

Dan yang paling penting pertebal iman kita, apa yang dilakukan Hendrik itu merupakan dosa yang tak terampuni, dalam Islam itu disebut musyrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun