Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Mencekik dengan Kain Sutera", Surat Terbuka Ratna Sari Dewi Soekarno kepada Tuan Soeharto

9 Juni 2020   09:41 Diperbarui: 9 Juni 2020   10:55 3998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/Bethlehem Jarden

Seperti yang dilansir oleh laman dbnl.org mengutip terjemahan bebas William Oltman dari bahasa Belanda seperti bahasa yang dipakai Dewi dalam menuliskan surat terbuka tersebut.

Dalam surat tersebut, ia membuka suratnya  yang sangat panjang tersebut sebagai ungkapan kegundahan dirinya terkait perlakuan Soeharto kepada suaminya dan situasi politik saat itu, dan ia nyatakan bahwa dirinya tahu apa yang sebenarnya terjadi kala itu.

Surat Terbuka dari Ratna sri Dewi Soekarno

Kepada

Tuan Presiden Soeharto

Tuan Presiden Soeharto,

Bersama ini saya ingin mengingatkan Tuan, segala sesuatu nampaknya oleh Tuan akan dilupakan.

Hal-hal yang akan dkemukakan ini saya anggap sebagai kewajiban, bagi saya untuk menjelaskannya secara benar, karena justru saya mengikuti peristiwa-peristiwa di Indonesia dari dekat.

Barangkali sementara orang berpendapat, akan lebih baik kalau saya diam seribu bahasa seperti 'sphinks' (arca batu di Mesir) mengenai hal ini. 

Akan tetapi karena saya bertanggung jawab, maka saya harus melakukan hal ini, walau membawa resiko betapapun besarnya terhadap diri saya. Ini pun karena makin lama di seluruh dunia maupun di Indonesia sendiri ternyata banyak tersebar cerita-cerita palsu yang disebarkan tentang peristiwa-peristiwa di Indonesia itu, sehingga membeberkan keadaan sebenarnya merupakan kewajiban saya.

Karena itulah saya kirimkan Surat Terbuka ini Kepada Tuan, dalam kedudukan saya sebagai Warga Negara Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun