Seperti diketahui Pemerintahan Jokowi, akan mulai memperbolehkan para aparatur sipil negara untuk kembali bekerja di kantor, tentu saja dengan batasan-batasan yang sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Istilah Jokowi untuk kebijakan barunya ini adalah berdamai dengan Covid-19. Yang oleh sebagian orang diartikan Pemerintah Jokowi seperti menyerah terhadap Covid-19, sehingga menggiring opini publik bahwa pemerintah sedang menuju strategi Herd Immunty.
Padahal herd immunity itu bukan strategi juga sebenarnya, seperti yang didengung-dengungkan sebagian pihak. Herd immunity adalah merupakan hasil akhir dari sebuah rangkaian pandemi.
Padahal tentu saja kebijakan tersebut sudah diputuskan berdasarkan pertimbangan dari berbagai aspek, termasuk aspek sosial, ekonomi dan politik.
Walau bagaimana pun, faktor ekonomi juga harus menjadi pertimbangan dalam penanganan Covid-19. Seperti kata Profesor levitt, salah-salah pembatasan mobilitas manusia terlalu lama yang merupakan prasyarat bergulirnya sebuah kegiatan ekonomi dapat membunuh lebih banyak lagi orang, dibanding Covid-19 sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H