"Sesungguhnya Jika kamu bersyukur, pasti akan kami tambah nikmatmu, dan jika kamu mengingkari nikmatku maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih," (QS; Ibrahim 7)
Itu potongan salah satu Surah dalam Al Quran yang sangat populer di kalangan umat muslim yang menegaskan bahwa rasa syukur dapat membuat hidup lebih menyenangkan dan bahagia.
Syukur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya rasa terima kasih kepada Tuhan atas segala nikmat yang telah diberikan.
Selain diucapkan, bersyukur itu akan jauh lebih baik jika di manifestasikan ke dalam laku dan tindak nyata yang memberi manfaat bagi pihak lain. Salah satu bentuk rasa syukur yang paling populer adalah berbagi.
Berbagi itu bisa memberikan kenikmatan tersendiri bagi pelakunya. Apalagi dalam suasana Ramadan kali ini yang bisa disebut abnormal, karena di tengah pandemi Covid -19.
Seperti kita ketahui akibat kebijakan penanganan Covid-19 Â kita harus menjaga jarak fisik satu sama lain dan menghindari kerumunan, hal ini kemudian memaksa kita semua harus berada dirumah saja.Â
Akibat lain dari kebijakan tersebut, banyak sekali orang yang harus rela kehilangan pekerjaannya, para pekerja medis harus berjibaku melawan virus corona ini dengan Alat Pelindung diri seadanya.
Untuk itulah kita semua diharapkan bisa bersatu bahu membahu untuk bersama melawan Covid -19. Bagi yang memiliki kelebihan rezeki, sebagai rasa syukur nya mari kita bersama-sama bergotong royong membantu sesama kita yang terdampak pandemi ini  baik secata ekonomi maupun bagi paramedis yang harus berjuang dalam kerja yang panjang dan melelahkan.
Nikmatnya berbagi yang bersenyawa dalam suasana Ramadan yang abnormal seperti saat ini, sejatinya merupakan sebuah kado terindah yang seharusnya tidak kita sia-sia kan.
Sudah sepantasnya kita banyak belajar dari situasi Ramadan di tengah pandemi yang mengajarkan kita akan rasa bersyukur.
Situasi seperti saat ini mengajarkan tentang berbagi kebahagian, atau dalam bahasa Inggris disebut "Connecting Happiness".
Sebenarnya berbagi kebahagian saat Ramadan sudah beberapa kali saya lakukan bersama beberapa teman di kampung halaman saya, Sukabumi.
Bulan Ramadan tahun 2019 lalu, setiap akhir pekan kami berkumpul bersama sambil mengumpulkan uang untuk diberikan takjil yang akan dibagikan bagi siapapun yang menunggu orang sakit di beberapa Rumah Sakit Besar di Sukabumi, seperti RSUD Syamsudin SH, Kartika, dan RSUD Sekarwangi.
Alasan kami waktu itu membagi kebahagian berupa takjil kepada mereka, karena kami tahu persis bagaimana rasanya menunggu orang sakit di rumah sakit saat Ramadan, boro-boro mikirin takjil, mikirin kondisi yang sakit aja udah overwhelming.
Rencananya Ramadan 2020 ini pun tadinya kami akan melakukan hal yang sama, meskipun kecil dan terlihat tak berarti namun saya ingat benar, saat kami memberikan takjil rasa terimakasih terpancar dari muka mereka, dan itu menimbulkan kenikmata batin tersendiri bagi saya dan teman-teman.
Namun rencana yang jauh-jauh hari sudah kami susun harus gagal karena pandemi menghajar seluruh aspek kehidupan.
Walau kemudian kami mengubah rencana, tak memberikan takjil namun membantu orang-orang terdampak. Dana yang berhasil kami kumpulkan dengan teman-teman akan berikan sesaat menjelang Idul Fitri tiba, berupa kue-kue kering khas lebaran.
Tak banyak memang yang bisa kita berikan, namun Insyaallah bisa mengkoneksikan rasa syukur yang kami rasakan dengan kebahagian pihak yang membutuhkan.
Kami berkeyakinan rezeki itu sudah diatur oleh Allah SWT, kok. "Kita tak akan pernah tahu dimana rezeki kita, tapi rezeki akan tahu dimana kita berada", begitu kata orang bijak.
So, mari kita jangan lupa untuk bahagia, tapi bahagia itu tak akan nikmat jika dinikmati sendirian, ayo kita berbagi kebahagian sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita, banyak orang di luar sana yang saat ini membutuhkan uluran tangan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H