Kemampuan Didi inilah yang kemudian membawa dirinya merambah dunia rekaman dan mulai beranjak dari kehidupan lara di jalanan Jakarta. Rupanya rezeki Didi Kempot tak hanya sampai rekaman namun melesat hingga Suriname dan Belanda.
Didi Kempot sudah menciptakan lebih dari 700 lagu, sepanjang karirnya, yang dikemas dalam puluhan album. Setidaknya yang tercatat ada Stasiun Solo Balapan (1999), Modal Dengkul, Tanjung Mas Ninggal Janji, Â Seketan Ewu, Plong (2000) Cucak Rowo(2003), Ono Opo (2005) dan masih banyak album lainnya.
Terdapat hal lain yang membuat Didi Kempot menjadi sebuah fenomena, sebelum kembali naik daun dan di sorot oleh berbagai media mainstream beberapa tahun terakhir .
Lama sekali Didi Kempot tak disorot media mainstream, namun tak pernah sepi dari tawaran manggung meski dari kampung-kampung.
Komdisi ini sebenarnya memberikan keuntungan bagi Didi, karena ia jadi memiliki basis penggemar yang kuat di tingkat akar rumput. Nah dari sinilah kemudian muncul fans fanatiknya yang menamai dirinya sebagai Sadbois dan Sadgerls, atau lebih populer dikenal dengan "Sobat Ambyar".
Begitu kembali mendapat atensi dari berbagai media arus utama setelah viral di berbagai platform media sosial, popularitasnya tak tertahankan lagi ia meroket naik sangat cepat di tahun-tahun terakhir ini.
Bahkan menurut pengamat musik kawakan Bens Leo seperti yang saya kutip dari wawancaranya di Kompas TV, popularitas musik campursari ala Didi Kempot yang menjogeti rasa sakit hati ini, bisa menyaingi K-Pop milik Korea.
Didi telah berhasil membuat seni tradisional yang adaptif terhadap perkembangan jaman, mendunia dan digemari oleh semua kalangan mulai dari Kolonial hingga milenial, lintas generasi dan status sosial.
Oleh para penggemarnya  Didi Kempot digelari "Lord of The Broken Hearts".
Tak bisa disangkal lagi saat Didi Kempot pergi meninggalkan kita semua dalam posisi sedang di puncak karirnya, bagi seorang penampil seperti Didi Kempot kondisi ini menjadi sebuah kemenangan.
Ia akan dikenang sebagai legenda, legacynya akan terus hidup di masyarakat. Saya yakin lagu-lagunya akan terus berulang-ulang diputar dan dinyanyikan ulang oleh banyak pihak.