Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ngabuburit di Masa Pagebluk Covid-19, Format Berbeda Esensi Sama Saja

4 Mei 2020   03:20 Diperbarui: 4 Mei 2020   03:31 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: officeholidays.com

Bulan Ramadan telah berjalan 10 hari, biasanya saat Ramadan tiba istilah ngabuburit menjadi akrab karena sering berseliweran di telinga kita, orang Indonesia.

Secara umum kata ngabuburit dimaknai sebagai sebuah kegiatan yang dilaksanakan sore hari menjelang waktu berbuka puasa.

Kata Ngabuburit sebenarnya berasal dari Bahasa Sunda yang diambil dari kata dasar "burit" yang berarti sore, senja, atau waktu menjelang magrib. 

Jadi  jika ditambah awalan Nga dalam bahasa sunda menjadi kata kerja, artinya melakukan aktivitas menuju sore.

Jika dikaitkan dengan bulan puasa, ngabuburit itu kegiatan yang dilakukan orang-orang untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Dalam situasi normal, maksudnya saat Virus Corona belum merajalela. Aktivitas  ngabuburit yang umumnya dilakukan saat itu, ya kebanyakan berburu makanan berbuka puasa atau biasa disebut takjil.

Atau nongki-nongki cantik di taman atau window shopping di Mall sambil ngadem. Atau ya muter-muter aja di jalanan menikmati suasana.

Walaupun terlihat mubazir, ya ngabuburit itu ya membuang waktu agar puasa yang dijalaninya tak terasa lama, apalagi saat menjelang berbuka tiba, rasanya waktu berjalan sangat lambat, beringsut seperti keong berjalan, lama banget.

Kendatt demikian  tentu saja  banyak  juga yang mengisi ngabuburit dengan sesuatu yang ada manfaatnya.

Kita harus ingat, puasa itu tidak hanya selain ibadah wajib di bulan Ramadan, dengan cara menahan lapar dan dahaga. Namun juga merupakan momen yang tepat untuk lebih mendekatkan diri pada  Sang Maha Pencipta Allah SWT.

Pahala yang di raih akan berlipatganda di banding waktu-waktu di luar Ramadan. Dan harapannya amalan yang dilakukan di bulan Ramadan ini bisa terus konsisten dilakukan.di bulan-bulan setelahnya.

Salah satu hal yang bisa dilakukan saat Ramadan adalah mengaji Al Quran, one juz in one day dan mencoba memahami tafsirnya melalui tuntunan para ustadz di Mesjid atau Mushola.

Atau bisa juga mengisi waktu ngabuburit dengan berjualan takjil, kan lumayan buat tambah-tambah beli baju lebaran.

Nah, jika itu dilakukan dalam situasi normal, lantas bagaimana dalam situasi abnormal karena pagebluk Covid-19 seperti saat ini.

Ngabuburit dengan melakukan hal yang sama juga bisa dilakukan, tapi dengan format yang berbeda melalui online misalnya.

Mengaji dengan bimbingan para ustadz secara online kan banyak bertebaran melalui channel Youtube milik mereka. Begitupun jika kita mau berjualan takjil bisa juga melalui online.

Memang sih yang saya paparkan ini tak kreatif-kreatif amat, namun apapun yang dilakukan, esensi  yang paling utama saat ngabuburit itu menunggu waktu berbuka puasa dengan sesuatu yang bermanfaat.

Format kreatifitas nya memang berbeda -beda tapi secara esensi ya sama saja, se-kreatif apapun pelaksanaan ngabuburit itu, tetap saja ngabuburit yang artinya menunggu waktu menjelang berbuka puasa.

Ngabuburit merupakan salah satu aspek sosial budaya dari ibadah puasa bulan Ramadan. Jadi tak perlu juga terlalu dipermasalahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun