Salah satu hal yang bisa dilakukan saat Ramadan adalah mengaji Al Quran, one juz in one day dan mencoba memahami tafsirnya melalui tuntunan para ustadz di Mesjid atau Mushola.
Atau bisa juga mengisi waktu ngabuburit dengan berjualan takjil, kan lumayan buat tambah-tambah beli baju lebaran.
Nah, jika itu dilakukan dalam situasi normal, lantas bagaimana dalam situasi abnormal karena pagebluk Covid-19 seperti saat ini.
Ngabuburit dengan melakukan hal yang sama juga bisa dilakukan, tapi dengan format yang berbeda melalui online misalnya.
Mengaji dengan bimbingan para ustadz secara online kan banyak bertebaran melalui channel Youtube milik mereka. Begitupun jika kita mau berjualan takjil bisa juga melalui online.
Memang sih yang saya paparkan ini tak kreatif-kreatif amat, namun apapun yang dilakukan, esensi  yang paling utama saat ngabuburit itu menunggu waktu berbuka puasa dengan sesuatu yang bermanfaat.
Format kreatifitas nya memang berbeda -beda tapi secara esensi ya sama saja, se-kreatif apapun pelaksanaan ngabuburit itu, tetap saja ngabuburit yang artinya menunggu waktu menjelang berbuka puasa.
Ngabuburit merupakan salah satu aspek sosial budaya dari ibadah puasa bulan Ramadan. Jadi tak perlu juga terlalu dipermasalahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H