Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menguji Efektivitas PSBB dengan Bansos ala Pemerintah Jokowi

19 April 2020   11:47 Diperbarui: 20 April 2020   21:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun karena dianggap prosedur dan pemilihan siapa yang berhak menjadi rumit, akhirnya parlemen Jepang kemudian mendorong Shinzo Abe untuk mengubah skema bantuan tunai, menjadi untuk semua orang dengan jumlah yamg dikurangi menjadi 100.000 Yen per orang per bulan.

Yah, memang kita tak bisa membandingkan kekuatan fiskal Jepang dan Indonesia, namun seharusnya tetap saja hal ini harus dipikirkan untuk dilakukan pemerintah Jokowi.

Atau paling tidak kategori penerimanya harus dinaikan tak hanya warga miskin saja namun juga kelas menemgah juga harus dibayar untuk tetap berada di rumah.

Karena pada dasarnya tak ada yang tak terpengaruh oleh krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini. Jika jumlah kelas menengah di Indonesia menurut data yang dirilis World Bank  Januari 2020 lalu, adalah 115 juta jiwa ditambah dengan warga miskin sebanyak 26,5 juta Jiwa maka ada 141,5 juta jiwa yang di beri bantuan tunai oleh pemerintah Indonesia agar PSBB ini bisa berjalan efektif.

Karena jika diamati kedua kelas inilah yang memenuhi jalan dan tak berada di rumah saat pelaksanaan PSBB berlangsung. Sebagian besar alasan mereka keluar yah untuk urusan pemenuhan kebutuhan ekonomi dirinya dan keluarganya.

Pemerintah Jokowi harusnya melakukan pendekatan yang berbeda dalam menyiapkan social safety net bagi masyarakat terdampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19, tak seperti krisis-krisis sebelumnya, yang bersumber dari masalah finansial, moneter, dan sosial politik.

Lantas uangnya dari mana? Kan Pemerintah sudah mengeluarkan Perppu no 1 2020 tentang Kebijakan Keuangan, yang memungkinkan defisit anggaran dilebarkan menjadi diatas 3 persen.

Selain realokasi dan refocusing anggaran , pemerintah juga bisa berhutang melalui penjualan surat utang domestik maupun global. 

Atau meminjam uang secara bilateral maupun multilateral kepada lembaga -lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia, IMF atau ADB.

Hal yang terpenting penuhi kebutuhan rakyat agar PSBB ini bisa berjalan efektif dan masyarakat tetap dalam kondisi tak kekurangan sehingga situasinya tetap kondusif, dan penyebaran Virus Corona seri terbaru SARS NCov-2 segera berhenti atau.paling tidak trennya menurun.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun