Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Herd Immunity, Cara Radikal Menghentikan Pandemi Covid-19

24 Maret 2020   19:03 Diperbarui: 24 Maret 2020   19:17 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendekatan herd Immunity ini sempat terlontar dari mulut Perdana Menteri  Belanda Mark Rutte, dalam sebuah acara televisi.

Ia berucap dengan mengekspos lebih banyak orang untuk tertular Covid 19, peluang untuk sembuh akan semakin besar, dan penghentian penyebaran pun akan semakin cepat.

Namun, karena mendapat respon yang negatif dari para  ahli, Rutte kemudian menarik ucapannya itu seraya berkilah itu merupakan pendekatan keilmuaan saja, tidak untuk dilaksanakan.

Sebenarnya Herd Immnuity ini pernah dianggap berhasil  ketika mengakhiri penyebaran virus Zika di Salvador, Brasil pada tahun 2002, ketika 63 persen penduduk Salvador terpapar virus Zika, dan kemudian virus itu berhenti menyebar.

Menurut ahli epidemologi asal Harvard University, Marc Lipsitch, hal yang sama pernah terjadi pada pandemi Flu Spanyol pada tahun 1918.

Yang saat itu membutuhkan 50 persen populasi yang kebal baik karena terpapar maupun di vaksinasi  agar pandemi itu berakhir

Nah, masih menurut MIT, virus corona diperkirakan menulari 2- 2,5 orang, sehingga secara matematis butuh 60-70 persen orang terinfeksi untuk bisa herd immunity.

Semakin cepat penyebaran, semakin banyak pula yang dibutuhkan persentase populasi terpapar untuk mencapai herd immunity.

Selain itu, sampai sekarang belum dapat dipastikan yang sudah dapat disembuhkan dari terinfeksi Covid 19, punya kekebalan tubuh untuk tak terinfeksi lagi.

Namun karena virus ini bersifat dinamis dan terus berubah ada kemungkinan yang pernah terinfeksi bisa saja terinfeksi lagi.

Namun konsep herd Immunity ini tak akan pernah dipilih karena sebagian besar pihak lebih memilih konsep physical distancing dan agrresive testing. Karena kedua pendekatan tersebut sudah menunjukan bukti dan manusiawi dibanding Herd Immunity.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun