Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

WHO Tetapkan Covid-19 Menjadi Pandemi, Apa Beda Wabah, Epidemi, dan Pandemi?

12 Maret 2020   10:04 Diperbarui: 12 Maret 2020   10:50 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, menemukan, memisahkan, menguji dan mengobati setiap kasus COVID-19 dan melacak setiap kontak yang berkaitan.

Walaupun dalam prakteknya tak mengubah apapun arah tindakan dalam mengatasi penyebaran wabah ini, namun semua negara harus lebih responsif terhadap setiap pergerakan virus ini dan membuka kerjasama secara luas.

Dengan kerjasama semua negara bahu membahu, WHO berharap akan segera mengakhiri penyebaran COVID -19.

Lantas apa sih yang membedakan kasus itu wabah, epidemi dan pendemi?

Sscara sederhana ketiganya dibedakan berdasarkan skala dan intesitas penyebaran. Seperti yang dilansir oleh conversation.com

Wabah adalah peningkatan jumlah kasus yang jelas terlihat, meski kecil jika dibandingkan dengan jumlah "normal" dengan diantisipasi.

Contohnya, saat awal virus corona timbul di Wuhan China. Otoritas kesehatan di sana kemudian menginvestigasi untuk menentukan secara tepat berapa banyak orang terkena virus itu dan bagaiman cara mengurungnya agar tak keluar Wuhan.

Ketika wabah itu sudah terdeteksi, mereka kemudian mencari cara agar tak menyebar keluar daerah terdampak wabah.

Nah, ketika wabah itu kemudian penyebarannya sudah tak bisa tertahan. Secara geografis penyebarannya meluas tak hanya di Wuhan, hampir keseluruh wilayah China, maka wabah tadi sudah berubah menjadi epidemi.

Mengurung atau melokalisasi virus corona sudah tak cukup lagi. Butuh upaya lain untuk mencegah penyebaran lebih luas lagi.

Namun tak mengherankan wabah kemudian menjadi epidemi, karena obat antivirusnya memang belum ditemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun