Begitu mendengar kata "Psikopat" ingatan saya langsung terbang pada sosok Dr Hannibal Lecter, tokoh rekaan Thomas Harris dalam novelnya Red Dragon, Silence of The Lamb, Hannibal, dan Hannibal Rising, Â yang kemudian di adaptasi ke dalam film dengan judul yang sama.
Hannibal Lecter yang dimainkan dengan sempurna oleh Anthony Hopkins merupakan referensi awal saya mengenai orang yamg memiliki kepribadian sebagai psikopat.
Cerdas, dingin, charming, dan sangat kejam, begitu gambaran saya tentang sosok Dr Lecter sebagai psikopat.
Dengan tenang dan tanpa perasaan ia membunuh korbannya, jangan tanya penyesalan setelah melakukan pembunuhan tersebut, jauh lah dari penyesalan itu. Ia terlihat menikmati dan sangat taktis ketika membunuh.
Dalam pikiran seorang psikopat itu selalu penuh rencana, setiap langkah yang dilakukannya selalu sistematis dan penuh perhitungan, dan satu hal lagi ia benar-benar menikmati menjadi spotlight.
Ia mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan yang mengililinginya dengan sangat mudah, bahkan ia mampu menyerupai lingkungan tersebut dengan sangat luwes tak tercela.
Definisi psikopat bisa saja berbeda-beda tergantung pada kasus dan penelitian yang sedang dilakukannya.
Namun menurut Society for Scientific  of The Pscychopaty yang saya kutip dari situs Ciputrahospital.com.
Psikopat ialah sebuah perpaduan sifat dari fitur afektif, fitur interpersonal, perlaku impulsif dan anti sosial.
Fitur afektif merupakan gambaran kurangnya memiliki rasa bersalah dan empati, serta tak memiliki ikatan emosional yang mendalam dengan orang lain.
Fitur interpersonal termasuk didalamnya narsisme, dan pesona yang dangkal; impulsif  dan perilaku anti sosial ditandai dengan ketidakjujuran, manipulatif, berani mengambil risiko tinggi walau dengan cara yang terkadang sangat ceroboh.