Apakah Gibran sudah masuk dalam kategori ini? ini juga masih belum jelas benar.Namun yang jelas apapun yang dilakukan Gibran pada akhirnya akan selalu dihubung-hubungkan dengan keberadaan sang ayah sebagai Presiden.
Jokowi sendiri mengaku tak pernah ikut campur dengan keinginan putra sulungnya untuk menjadi Walikota Solo,Â
"Wong cari partainya aja masih kesulitan. Kan tau semua, dan saya kan tidak mau ikut-ikutan ke situ" ujar Jokowi, Jumat (17/1/20) yang lalu. seperti yang saya kutip dari tribunnews.com
Walaupun kabarnya saat ini, bahkan Partai Gerindra pun mendukung Gibran sebagai Calon Walikota Solo. PDIP pun terlihat akan mendukung Gibran seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto selepas Fit and Proper Test Senin (10/2/20) kemarin.Â
Gibran dianggap oleh PDIP memiliki modal tersendiri yang bisa dipertimbangkan untuk diusung sebagai Cawalkot Solo. Â Gibran sendiri merasa tak perlu di endorse langsung olh sang Ayah untuk maju sebagai Cawalkot.Â
"Ngapain bapak meng-endorse saya," katanya. "Saya sendiri cukup, nggak perlu turun tangan. Kaya apa aja to? Saya ke mana-mana sendiri. Daftar sendiri, fit and proper test sendiri. Yang menemani ya warga, relawan, dah itu lebih dari cukup," lanjut Gibran, beberapa waktu lalu seperti yang dilansir CNBCIndonesia.com
Apapun itu, faktanya semua orang tahu bahwa Gibran Rakaning Bumi itu adalah Putra Sulung Jokowi Presiden Republik Indonesia, dan itu keuntungan yang melekat yang tak didapatkan calon lain.
Popularitasnya sudah pasti lebih tinggi, elektabiitasnya pun tinggal dipoles sedikit langsung moncer. Jadi memang ada keunggulan yang given dalam diri Gibran, apakah itu fair? ya bisa jadi fair karena tak ada yang salah juga dengan fakta bahwa Gibran anak Jokowi.
Namun rasanya akan lebih patut, jika Gibran dan keluarganya yang lain mencalonkan diri menjadi salah seorang pejabat pemerintah saat bapaknya sudah turun dari kursi Presiden Republik Indonesia.
Karena kembali lagi, diakui atau tidak akan ada konflik kepentingan yang terjadi jika Gibran terpilih jadi Walikota Solo. Lantas Sukses atau tidaknya Gibran akan terus dibanding-bandingkan dengan Jokowi, dan sudah pasti akan dihubung-hubungkan, apalagi oleh para lawan politik Jokowi.
Kalaupun Kemudian Gibran tetap maju, Jokowi dan keluarganya diharapkan sudah tahu risikonya, jadi tak usah banyak mengeluh tentang apapun yang berhubungan dengan kondisi "politik dinasti" ini.