Sementara yang menjadi tanggung jawabnya di hilir belum ia kerjakan, ya naturalisasi sungai itu. Belum ada penampakan kerjanya.
Debat sempat terjadi antara Anies dan Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, dan itu sama sekali tidak produktif.Â
Sampai akhirnya Jokowi terkesan harus mengambil alih urusan pengelolaan sungai agar masalah banjir ibu kota bisa teratasi.
Kondisi-kondisi ini lah yang memicu ketaksukaan banyak pihak pada kebijakan Anies, yang termanifestasi dalam ujaran-ujaran di media sosial.
Yah, memang terlihat sangat kejam dan tak sedikit juga menyertakan fake news di dalamnya. Namun hal yang sama juga terjadi ketika para pembela Anies.
Saya sih sangat yakin jika Anies mampu berbuat untuk menjadikan Jakarta lebih baik, bahkan yang benci sekalipun akan menjadi suka.
Dan itu biasa saja terjadi bagi para pemegang kuasa, tak akan ada satu pun kebijakan yang bisa menyenangkan semua pihak.Â
Tapi tentu saja ada Key Performance Indeks terukur yang bisa dipakai menakar keberhasilan seoarang Gubernur Jakarta.
Salah satunya mennyelesaikan masalah banjir, atau paling tidak meletakan path yang benar penyelesaian masalah yang sudah menahun ini.
Ini bukan masalah suka atau benci terhadap Anies, tapi ini masalah kebijakan yang tidak membawa penyelesaian banjir kemana-mana, stuck. Itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H