Disfungsi Ereksi
Gangguan seksual ini memaksudkan kondisi manakala kelamin pria tidak memungkinkan untuk melakukan penetrasi. Tingkat keparahan dari kondisi ini berbeda-beda. Misalnya; ada kondisi kelamin yang masih bisa 'memanjang' saat menerima rangsangan, namun tidak dapat mempertahankan 'tegangan' dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan, pada kasus lainnya kondisi kelamin tak bisa 'memanjang' sekalipun telah menerima rangsangan seksual. Kasus ini mencapai 15% hingga 17% pada pria tengah baya dan frekuensinya meningkat hingga 75% pada pria lansia.
Ejakulasi Dini
Pada kasus gangguan seksual jenis ini lebih memengaruhi durasi hubungan seksual, misalnya; Seorang pria bisa jadi sudah mengalami ejakulasi (proses pelepasan sel sperma dari kelamin pria) hanya dalam tempo 1 atau 2 menit selama berhubungan seksual.Â
Sedangkan, pada kasus yang langka ejakulasi dapat terjadi bahkan dalam periode lebih singkat. Kondisi ejakulasi dini seringkali dikaitkan dengan kondisi kelamin pria yang terlalu sensitif dalam menerima rangsangan. Setidaknya ada sekitar 8% hingga 30% pria dewasa yang pernah mengalami kondisi tersebut.
Ejakulasi Lambat
Kondisi gangguan seksual ini merupakan kebalikan dari kondisi ejakulasi dini, yakni manakala seorang pria membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mencapai ejakulasi. Adapula kondisi dimana pria yang melakukan hubungan seksual sama sekali tidak dapat ejakulasi, sekalipun ia mencapai ereksi penuh (kemampuan kelamin pria untuk memanjang dan mengeras selama menerima rangsangan seksual). Pada kasus yang langka, seorang pria hanya dapat mengalami ejakulasi dengan melakukan masturbasi. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria tengah baya hingga lansia.
Kesulitan Mencapai Orgasme
Perlu Anda ketahui, bahwa puncak kenikmatan seksual atau orgasme pada pria tidak sama dengan ejakulasi. Bagi pria yang mengalami kesulitan orgasme, ejakulasi tetap terjadi. Hanya saja saat ia mencapai ejakulasi, ia tidak merasakan adanya kesenangan atau kepuasan yang memuncak selama hubungan seksual berlangsung. Sekali lagi kondisi ini dapat dialami oleh setiap pria, terlepas dari orientasi seksual apapun. Banyak faktor yang menyebabkan gangguan seksual jenis ini. Oleh karena itu, dibutuhkan bantuan tenaga medis profesional untuk mendiagnosa kondisi penderita.
Gangguan Seksual Pada Wanita
Survei terkait dengan 98% wanita yang tidak mencapai orgasme bukanlah angka yang mewakili keseluruhan dari wanita di Indonesia. Ini merupakan angka survei pada salah satu kota di tahun 1992. Menurut Prof. DR. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS - Seringkali terjadinya gangguan seksual pada wanita berkaitan erat dengan gangguan seksual yang dialami oleh pasangannya. Hal sebaliknya juga dapat dialami oleh pria.Â