Mohon tunggu...
Ferry Wibowo
Ferry Wibowo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Beyond Blogging, Racun dan Obat Dunia Digital

16 Januari 2017   11:17 Diperbarui: 19 Januari 2017   20:29 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena Hoax

Ini adalah salah satu akibat dari berhentinya pembelajaran pada manusia. Hoax sendiri adalah berita atau informasi palsu yang berisi kebohongan, baik yang disengaja maupun tidak.

Lantas apa kaitannya?

Saking besarnya kemudahan yang diberikan teknologi digital pada masa kini, sehingga orang-orang menjadi malas untuk kroscek, atau menguji kebenaran sebuah informasi. Sehingga orang-orang sendiri, baik secara sadar maupun tidak, terkadang turut serta menjadi penyebar informasi Hoax.

Cara termudah untuk menguji sebuah informasi adalah membandingkan informasi yang ada. Kita hanya tinggal mengetik sebuah informasi yang kita ingin bandingkan di mesin pencari seperti Google, dan semua informasi yang kita butuhkan akan muncul. Kita bisa bandingkan semua sumber informasi yang ada, atau bahkan kita bisa kroscek secara langsung kepada sumber informasi tersebut, bisa melalui telepon ataupun email.

Fenomena ini sangat sering kita temui melalui sosial media. Bahkan juga terkada media berita ternama juga melakukan hal ini, yaitu menampilkan berita yang tidak benar, ataupun setengah benar, tanpa kroscek kebenarannya lebih lanjut terlebih dahulu ke sumber berita. Hal ini biasanya dilakukan dengan alasan mengejar kecepatan, tanpa mengindahkan ketepatan dan akurasi informasi tersebut.

Fenomena blog sampah.

Blogging sampah yang dimaksud di sini adalah sebuah blog yang tidak berisi informasi, namun berisi kata maupun kalimat pencarian yang diulang ulang, sehingga blog ini akan muncul di mesin pencari seolah-olah berisi informasi yang kita perlukan, akan tetapi sesudah kita mengklik dan masuk ke dalam blog tersebut untuk membaca, kita pun dikecewakan dengan isinya yang tidak nyambung.

Pemilik blog seperti ini hanya mencari traffic saja, tanpa memperdulikan para pembaca ataupun pencari informasi. Dan semakin banyak orang mengklik dan masuk ke blog tersebut, otomatis jumlah pengunjungnya akan meningkat, dan peringkat blog sampah tersebut akan naik di mesin pencari. Hal ini berakibat dengan semakin banyaknya pembaca / pencari informasi yang 'tersesat' ke blog sampah tersebut. Dan jelas sekali, ini sama sekali tidak mendidik, karena para penulis blog tersebut tidak memberikan informasi sama sekali terhadap pembaca.

Pentingnya blogging yang berkualitas.

Dengan semua fenomena yang ada, perlunya kita sebagai blogger lebih peduli terhadap para pembaca. Pembaca juga diwajibkan lebhi bijaksana dalam 'menyaring' konten yang akan dibaca dan diseran informasinya. Karena pada dasarnya semua informasi yang ada di dunia internet tidak semuanya benar. Terkadang informasi yang salah, dibalut dengan kata-kata menarik, gambar-gambar menarik, ataupun video-video yang menarik, sehingga menambah minat baca para pencari informasi, dan semua ini hanya karena sekedar untuk mengejar traffic saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun