Mohon tunggu...
Ferry Koto
Ferry Koto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang Usahawan, Memimpikan Indonesia Yang Berdaulat, Yang bergotong Royong untuk Mandiri dan Bermartabat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dan Pileg 2014 Pun Diakhiri dengan Sandiwara Quick Count?

11 April 2014   17:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:47 5343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13971862941782445860

Mohon jangan membuat kesimpulan dahulu dari judul tulisan ini sebelum membaca keseluruhan tulisan yang saya buat. Memang judul nya provokatif, dan hak pembaca menilai seperti itu, tapi sebenarnya saya tidak hendak memprovokasi, cuma ingin berbagi rasa penasaran karena ketidak-tahuan atas apa yang sebenarnya terjadi.

Ketidak tahuan kenapa hampir semua partai politik sudah bertepuk tangan dan saling bersalaman sebagai tanda sudah berakhirnya Pemilihan Legislatif (pileg) 2014, dengan dikeluarkannya hasil QUICK COUNT (QC) oleh berbagai lembaga survei. Koq begitu hebat sekali lembaga yang mengadakan QC ini, bisa langsung keluarkan hasil dan dipercaya VALID oleh seluruh kontestan Pemilu 2014. Tidak tanggung-tanggung, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua Partai Demokrat sudah mengucapkan selamat pada PDI-P yang keluar sebagai juara QC dalam PILEG 2014 ini.

Sandiwara Quick Count dimulai?

Rabu malam seluruh lembaga survei QC mengeluarkan release nya dengan hampir 98% data sudah masuk ke system perhitungan mereka. Semua lembaga sepakat bahwa PDI-P pemenang dari pileg ini, diikuti Golkar, Gerindra dan Demokrat. Grafis di bawah hasil salah satu lembaga survei Cyrus-CSIS

Hasil Quick Count CSIS - Cyrus yang diumumkan

Ada beberapa kejanggalan terjadi, mulai dari cepatnya hasil QC di-publish, sampai pada serentaknya semuaparpol menerima hasil QC ini, walau dengan catatan manis “kita tetap menunggu hasil real count resmi KPU“

Sejak mulai hasil QC dikeluarkan, sandiwara satu per satu saling menguatkan bahwa hasil QC ini layak dan WAJIB dipercaya (izinkan sementara saya pakai kata sandiwara ya, di bawah saya jelaskan).

Pertama Presiden SBY (atau ketua Demokrat?) melakukan press conference, dengan jantan mengakui kekalahan Demokrat dari PDI-P. SBY mengucapkan selamat pada PDI-P sang juara, serta pada Golkar sang runner-up dan Gerindra juru kunci di nomor 3, dan ditutup dengan kata manis “kita tetap menungu hasil real count resmi KPU“.

Kedua, setelah SBY mengumumkan hasil QC yang bisa diterimanya ini, berlomba-lombalah seluruh partai mengakui kebenaran hasil QC ini. Golkar dengan bangga menyambut hasil ini karena bisa duduk di peringkat dua, dan ada kesan mereka sudah nyaman dengan nomor 2 tersebut walau targetnya adalah nomor uno. Gerindra dengan semboyannya yang terkenal, Gerindra menang Prabowo Presiden, nampaknya juga sudah terpuaskan dengan diberi posisi nomor 3, lupa sudah bahwa dengan posisi ini Prabowo belum bisa diantar jadi Presiden bahkan calon pun tidak.

Ketiga, partai-partai yang tidak terduga bisa memperoleh suara besar seperti PKB, PAN, dan PPP bergembira dan terpuaskan dengan posisi 5, 6, dan 7. Dan notabene ketiga partai ini adalah partai kesayangan SBY dalam pemerintahan Koalisi sebelumnya. (ssssttt dengan posisi ini tentu ndak akan protes ya hasil QC)

Keempat, nyaris dengan seluruh posisi yang diumumkan dalam hasil QC ini tidak ada yang bisa kecewa dan bisa memprotes hasil QC ini. PKS yang tadinya mentarget bisa 3 besar juga hanya bisa diam, karena dengan kondisi selalu dihajar habis-habisan sejak 2013, menantang hasil QC, memberi perlawanan hasil QC, sama saja menyerahkan diri untuk di-bully habis-habisan. Dan PKS pun, mau tidak mau, menerima hasil QC ini walau terkesan sangat terpaksa (kenapa?).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun