Jika intensitas erupsi mengalami peningkatan, gunung berapi akan mengeluarkan material-material padat atau yang lebih dikenal sebagai material piroklastik. Material piroklatik ini diklasifikasikan menjadi beberapa bagian sesuai dengan ukurannya, seperti abu vulkanik, debu vulkanik, dan bom vulkanik.
Dari ketiga material piroklastik tersebut, abu vulkanik mempunyai dampak yang paling besar. Abu vulkanik adalah partikel dengan ukuran yang sangat kecil dan dapat berada di atmosfer dalam jangka waktu yang lama, sehingga akan membentuk lapisan-lapisan abu vulkanik di atmosfer bumi.
Lapisan-lapisan vulkanik ini mempunyai dampak negatif bagi kehidupan manusia, karena akan menghalangi datangnya sinar matahari, sehingga akan memantulkan kembali sinar matahari ke atmosfer bumi.
Pada waktu lampau, terhalangnya beberapa permukaan bumi akibat lapisan-lapisan abu vulkanik, menyebabkan rendahnya suhu udara dan membentuk “mini ace age”.
Pengetahuan mengenai gunung meletus dapat dipelajari lebih lanjut dalam ilmu geomorfologi. Dengan mempelajari geomorfologi, kita juga akan menjadi masyarakat yang melek pengetahuan akan stabilitas lingkungan serta aware terhadap perubahan lingkungan di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H