Sebagai ucapan maaf yang tertundaÂ
Bukan pelukkan hangat yang ku dapatÂ
Justru ancaman yang kian mendekat
Tangisku pun mengalir deras
Ditemani sajak hujan yang kembali mengeras
Aku sendiri merindu pagi
Memeluk sepi, tanpa seorang pun di sisi
Hari demi hari ku lewati
Meski ayah kerap memarahi
Namun ku berdoa akan datang hari
Dimana ayah mau menerima dan mencintaiku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!