Kembali ku larut dalam dekapan ibu
Yang masih duduk merendaÂ
Di balik jendelaÂ
Menatap angkasa tanpa bintangnya
Sesekali air matanya jatuhÂ
Di kala kidung ratap kembali terdengar
Di waktu si merah kembali berkobar
Dan saat tangisku memecah hening malam
Wahai malam
Akankah esok kita kan berjumpa?
Akankah esok ratap dan air mata kan sirna?
Ataukah ragaku harus pergi meninggalkan nestapa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!