Â
Â
Â
Â
Perkembangan industri telekomunikasi yang strategis ini selalu bergerak sesuai gaya komunikasi yang dinamis. Industri telekomunikasi sendiri sangat berpengaruh dari perkembangan ekonomi bangsa ini di berbagai sektor. Mulai dari sektor industri manufaktur, industri pertambangan dan migas, industri perbankan dan jasa keuangan, industri pertanian dan perkebunan, industri pariwisata, industri perhubungan atau transportasi, dll perkembangannya tak lepas dari sektor telekomunikasi itu sendiri.
Â
Mulai berkembang dua dasawarsa silam industri ini telah tumbuh ribuan persen dan saat ini sudah memasuki masa mature yang penetrasi pasar nya sudah melebihi 100%. Pelaku industri ini dari hulu ke hilir, mulai dari operator itu sendiri, authorized distribution dealer, perusahaan vendor atau kontraktor, jasa persewaan BTS, cellphone manufacturer, cellphone distributor, content provider, aksesoris telepon genggam, Â sampai penjual pulsa eceran yang membuat industri ini bisa menghidupi puluhan jutaan orang. Ditinjau dari nilai bisnis, saat ini industry telekomunikasi ini sudah menembus ratusan triliun rupiah yang memberikan setoran pajak ke negara cukup signifikan.
(sumber: http://us.images.detik.com/content/2014/06/09/398/telkompeople460.jpg)
Â
Saat ini legacy services (voice dan sms) masih dominan dari sisi  usage dan revenue. Namun untuk beberapa tahun kedepan diprediksi tren atau prospek disektor ini akan bergeser ke beberapa layanan berikut:
Â
1. Broadband services
Â
Kedepannya kehidupan manusia dituntut untuk selalu online dimanapun dan kapanpun. Dengan penetrasi pasar smartphone dan tablet di Indonesia yang masih berkisar 20an %, masih tersedia banyak ruang untuk tumbuh. Akhir taun ini rencananya teknologi jaringan wireless generasi ke-4 (4G) atau LTE (Long Term Evolution) mulai diimplementasikan yang akan memberikan user experience yang berbeda dari sisi subscriber.
Â
2. Machine to Machine (M2M)
Â
Tak hanya manusia lagi yang menjadi target pengguna layanan telekomunikasi, mesin menjadi target selanjutnya untuk membuka ruang tumbuh sustainability. Smart home, riding analyzer, sistem monitoring pabrik, sistem distribusi barang adalah beberapa contoh produk dari M2M ini.
Â
3. E-money/e-wallet.
Â
Sesuai campaign dari Bank Indonesia tentang cashless society, kedepannya e-money atau e-wallet diprediksi akan terus berkembang. Saat ini produk e-money dari perbankan dan operator selular terkesan berjalan sendiri-sendiri sehingga kurang bisa berjalan secara optimal. Kedepannya BI perlu mensinergikan hal tersebut sehingga produk emoney telco yang unggul dari sisi cakupan wilayah bisa menjadi katalisator dalam penetrasi pasar perbankan yang baru menyentuh 40an%.
Â
4. E-commerce dan Digital Advertising
Â
Seiring semakin maraknya penggunaan smartphone dan tablet sektor e-commerce dan digital advertising diprediksi terus berkembang. Hal tersebut sudah bisa dilihat saat ini e-commerce sejenis OLX, blanja.com, dan traveloka sudah mulai marak dan untuk digital advertising adalah dampak pergersaran media cetak ke media online atau e-magazine/e-newspaper.
Â
Namun disaat ada peluang tentu saja dibarengi dengan tantangan. Penurunan traffic telekomunikasi berbasis 2G (voice, sms) tidak bisa dielakkan lagi dan penggunaan telekomunikasi berangsur bergeser ke telekomunikasi berbasis IP (VoIP & instant messaging apps). 4 poin diatas mungkin hanya beberapa tren yang diprediksi berkembang dan tentu nya masih banyak hal yang terus bisa digali, karena manusia kapanpun dan dimanapun pasti membutuhkan komunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H