Nah, saat permasalahan datang berupa PHK jangan anggap itu suatu ujian, bisa jadi PHK itu adalah teguran dari Tuhan atas berubahnya amalan kita dari baik menjadi buruk (meninggalkan shalat) gegara sibuk bekerja. Setelah menyadari hal itu, lantas bertobat kembali kepada jalan agama, InsyaAllah Tuhan akan anugerahkan sebuah pekerjaan yang jauh lebih baik dari pekerjaan sebelumnya.
Permasalahan atau musibah itu bersifat ujian hanya untuk orang-orang shaleh, seperti Ulama, Ambiya, dan para Nabi. Semakin tinggi tingkat keshalehan seorang hamba, maka semakin berat ujian yang dialaminya. Maka jangan heran, orang yang paling berat ujian hidupnya adalah Sayidina Muhammad SAW. Karena beliaulah orang yang paling Shaleh, dan orang yang paling tinggi derajatnya di 'sisi' Allah SWT.
Jadi, jika dilihat dari kedua sifat musibah atau permasalah yang datang menimpa, baik itu bersifat teguran atau ujian, maka musibah/permasalahan yang datang tidaklah mengerikan. Karena musibah yang datang menimpa, kadar kesulitannya sudah disesuaikan dengan kemampuan si hamba oleh Tuhannya yang Maha Teliti. Alhasil, ketika si hamba melewati musibah tersebut, hal itu semakin bertambah keyakinan kepada Tuhan-nya.
Yang mengerikan adalah ketika musibah datang sudah bersifat LAKNAT atau AZAB atas perbuatan kebanyakan manusia yang sudah melampaui batas, Nauzhubillah min Zalik!!! Hal itu pernah terjadi di masa kaum-kaum terdahulu seperti terhadap kaum Nabi Luth, Fir'aun beserta pasukannya, dan lain-lain. Tak menutup kemungkinan di masa kini musibah yang bersifat LAKNAT atau AZAB akan turun kembali, Nauzhubillah.., semoga aku dan kalian tak mengalaminya.
*Artikel ini pernah ditulis di blog pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H