Surya merangkul mendung di ufuk timur
Jendela kamar terbuka kedinginan
Ada yang disapa angin?
Mata tua dan sayu berjalan menjauh
Semakin menggeliat hingga luruh
Dibawah pohon jenggala manik
Lewat belakang tusukkan runcing
Â
Hai, dia lari bertalu talu
Dikejar angin yang bernafsuÂ
Ingin meremas tubuhnya dengan gemas
Ingin menarik sukmanya ke nirwana
Â
Hingga diujung segala arah
Angin mengepung juana
Tiada mata sayu melotot
Tubuhnya diserap tanah yang kotor
Â
Angin senja datang
Membawa kabar duka
Bagimu
Semesta yang tua
Â
Malang,22 maret 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H