Mohon tunggu...
Ferry Fitrianto
Ferry Fitrianto Mohon Tunggu... Lainnya - penulis di beberapa media

IG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyoal Makna Qurban dan Korban Dua Hal yang Berbeda

18 Oktober 2022   08:00 Diperbarui: 18 Oktober 2022   08:10 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun keduanya tulus dengan penuh keikhlasan sehingga keduanya digolongkan masuk ke dalam golongan orang-orang shalih. Kira-kira apakah yang unik dan ajaib dari peristiwa korban itu? Jawabanya tentu saja bukan Ismail digantikan dengan seekor kambing oleh Allah, akan tetapi kesediannya Ibrahim dan Ismail untuk mentaati perintah Allah.

Ibadah korban tidak hanya sebagai ritual yang memiliki aksese vertical namun juga memiliki akses horizontal artinya ada hubungannya antara Tuhan dan Manusia. Dalam konteks sosial ibadah korban merupakan suatu realisasi dari usaha yang memiliki nilai kemanusiaan dan bersifat universal. 

Ketika korban teraktualisasikan seperti diatas maka sesungguhnya yang terjadi ''Sepotong sabda Tuhan yang menyejarah'' dalam istilahnya Goenawan Mohamad. Sejarah tentunya memiliki variasi nilai, makna, dan aplikasi, hal ini boleh-boleh saja selama masih berpijak pada sabda Tuhan dan tidak mengada-ada sesuai dengan kepentingannya sehingga menjadi tafsir yang liar.

Di tengah kondisi seperti ini korban bukan lagi upaya mempertautkan diri dengan Sang Pencipta. Tetapi sudah seharusnya bergesar implikasinya dari berbagai tindakan bengis dan destruktif. 

Dalam hal ini korban tidak dapat diidentifikasikan dengan kata qurban atau dalam istilah inggrisnya sacrifice, namun sebutan lain dari victim atau kekonyolan dan kesia-siaan. 

Maka antara korban sama dengan qurban dalam bentuk victim jelas tidak sama dan diantara keduanya terjadi kontradiksi nilai. Korban dalam makna victim tidak hanya terbatas pada onta, sapi, kerbau, kambing, dan domba, namun juga acapkali berupa manusia atau juga makhluk lainnya. 

Misalnya banyak orang mati di daerah Ambon karena menjadi korban dari kebengisan teroris. Korban dalam pengertiannya suram dan tentunya lahir dari kebencian, tidak lahir dari kasih sayang pada Tuhan dan kemanusiaan. Istilah korban selalu berkonotasi negative karena pihaknya selalu dirugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun