Mohon tunggu...
Ferry
Ferry Mohon Tunggu... Freelancer - Likes to chew things with the mind

Hobby writes about everything

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinasti Kepemimpinan di Era Millenial

14 Januari 2020   09:50 Diperbarui: 14 Januari 2020   10:04 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang jadi persoalan, apakah ada keberanian dari pihak Gubernur (khusus bagi kepemerintahan satu partai)  atau Menteri ( yang masih menjadi bawahan dan pembantu Presiden Joko Widodo dalam kepemerintahan) berani mengkritik mereka berdua jika adan sesuatu hal tidak berjalan baik ketika mereka memimpin daerah tersebut. Seperti yang dialami oleh Gubernur Anies Baswedan saat ini (ketika mencalonkan diri merupakan lawan politik dari partai yang mendukung Presiden Joko Widodo).

Jikapun harus mengkritik, apakah berani mengkritik di depan masyarakat (pers) atau hanya di belakang saja. Atau bisa juga jika mengkritik hanya untuk sekedar meningkatkan pamor kepemimpinan. Hal ini yang menjadi persoalan di tengah-tengah pembicaraan masyarakat.

Memang jika ini dipersoalkan tidak menjadi masalah, selama pihak Oposisi (yang bersebrangan) bekerja dalam koridor sebagai diluar kepemerintahan atau masyarakat (yang tidak memilih Presiden Joko Widodo pada saat pemilihan Presiden) untuk menjadi pengawas dalam sistem kepemerintahan. Sehingga menjadi tolak ukur akan keberhasilan anak dan menantu Presiden jika berhasil menjadi pemenang menjadi Walikota Solo dan Walikota Medan.

Marilah bersama, bagi para pendukung maupun tidak untuk menjadikan pemilu serentak di tahun 2020 menjadi pembelajaran atau memberi pelajaran berpolitik yang baik. Sehingga masyarkat menjadi cerdas dan tidak terkotak-kotak karena beda pilihan. 

Karena tidak ada satupun di dunia yang selalu sejalan. Ada siang dan malam, panas dan dingin. Tapi kedua tetap berada dalam koridor yang benar sehingga berjalan dan menjadi sesuatu yang tetap dibutuhkan dan berguna, bukan malah menjadi bomerang dan ketiadaan.

Salam Damai....Indonesiaku Jaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun