Mohon tunggu...
Feronia ChiquitaHanum
Feronia ChiquitaHanum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kesehatan Masyarakat - Universitas Airlangga

Mahasiswa semester 2 dari univeritas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lekatnya Fenomena Konsumsi Kafein oleh Para Mahasiswa

6 Juli 2022   03:16 Diperbarui: 6 Juli 2022   04:26 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan ngopi seringkali ditemukan dari keseharian para mahasiswa. Tentu ada banyak alasan yang membuat para mahasiswa ini kemudian memiliki kebiasaan satu ini, bisa karena alasan harus menahan kantuk untuk mengerjakan tugas, kebiasaan nongkrong di coffe shop bersama teman, perlu energi tambahan karena ada kegiatan di luar perkuliahan, dan masih ada beragam alasan lainnya yang mendorong fenomena ngopi yang dilakukan oleh para mahasiswa ini menjadi semakin marak saja.

Biasanya, fenomena ngopi ini dibentuk oleh lingkungan atau bahkan ada yang melakukannya karena terpaksa. Dalam kaitannya dengan lingkungan, biasanya para mahasiswa yang sering berkumpul untuk mengikuti rapat organisasi memiliki kebiasaan ngopi yang cukup kuat.

Selain itu, kebiasaan nongkrong di warung kopi atau coffe shop pun membuat para mahasiswa tidak bisa melepaskan diri dari kebiasaan satu ini. Seringkali, kegiatan ngumpul bareng dilakukan selepas kegiatan perkuliahan hingga larut malam. 

Agar proses komunikasi dan obrolan tetap terjaga, seringkali mahasiswa menyiasatinya dengan mengkonsumsi kopi. Ada pula di antara para mahasiswa ini yang kemudian mengkonsumsi kopi untuk menahan kantuk saat harus mengerjakan tugas di waktu malam.

Perlahan tapi pasti, kebiasaan ngopi ini tentu akan menjadi bentuk kebiasaan baru yang sulit ditinggalkan. Terlebih, jika kegiatan ngopi ini dilakukan secara teratur dan berturut-turut. Itulah mengapa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama oleh para mahasiswa dalam mengkonsumsi kopi itu sendiri.

Kopi merupakan minuman khas yang dikenal mengandung kafein. Kafein yang ada dalam kopi sendiri bisa membuat seseorang yang mengonsumsinya menjadi ketagihan, sehingga konsumsi kopi menjadi kebiasaan baru yang sulit ditinggalkan.

Sebagai sebuah kebiasaan, pada dasarnya kandungan kafein dalam kopi sendiri memiliki beberapa manfaat yang baik bagi tubuh, mulai dari menjadi peningkat fokus dan kewaspadaan. 

Dengan mengonsumsi kopi dalam taraf tertentu, maka seseorang biasanya dapat menjadi lebih fokus dan waspada. Kopi pun dapat membuat seseorang menjadi lebih terjaga, sehingga kemungkinan rasa kantuk menyerang menjadi semakin minim.

Memang, pada dasarnya, di dalam kafein sendiri terkandung sebuah stimulant alami yang mampu meningkatkan fokus dan juga kewaspadaan, sehingga pada akhirnya, konsumsi kopi yang di dalamnya terkandung kafein dapat membuat seseorang menjadi lebih berenergi dan juga bersemangat.

Selain itu, konsumsi kopi pun sangat bermanfaat untuk para mahasiswa yang berolahraga. Mengingat, dengan mengkonsumsi kafein satu jam sebelum olah raga, maka performa olahraga akan mengalami peningkatan yang didukung oleh peningkatan kekuatan otot, stamina, pun daya tahan yang dimiliki oleh tubuh. 

Konsumsi kafein dengan kadar yang tepat ini akan dapat membantu memaksimalkan lemak sebagai sumber energi. Sehingga, konsumsi kafein sebelum berolahraga amat cocok.

Meski memiliki segudang manfaat, kafein pun tentu tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Mengingat, jika kadar konsumsi kafein ini telah lebih dari yang dianjurkan, maka berbagai akibat mulai dari insomnia, dada berdebar, sakit kepala, pun dehidrasi menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan.

Jika melihat dari segi dosis itu sendiri, kadar konsumsi kafein yang aman adalah setara dengan 200--400 mg per hari. Jika diibaratkan sebagai cangkir kopi, maka dalam sehari seseorang bisa mengkonsumsi 2 hingga 4 cangkir kopi. Tentu hal ini pun disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing orang.

Dengan kata lain, meskipun memiliki kebiasaan ngopi atau mengkonsumsi kafein dengan jumlah yang relatif banyak, maka para mahasiswa harus mampu mengukur dan membatasi tingkat konsumsi kopinya sehingga tidak melebihi dosis harian kafein yang telah disarankan.

Selain itu, agar terhindar dari berbagai potensi jahat lainnya, saat mengkonsumsi kopi penting sekali untuk mengurangi porsi dari gula dan krimmer yang terkandung di dalamnya.

Singkatnya, bagi para mahasiswa, meski memiliki kondisi yang mengharuskan mahasiswa untuk mengkonsumsi kopi, maka tingkat konsumsi kopi ini harus dilakukan secara wajar dengan kadar yang tidak berlebihan, sehingga kesehatan terjaga.

Selain itu, agar tidak memberikan efek buruk bagi tubuh, penting sekali untuk mengatur keseimbangan jumlah kopi yang dikonsumsi dengan meminum air sesuai jumlah yang dimiliki oleh tubuh itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun