Mohon tunggu...
Fernbaby
Fernbaby Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Berbagi informasi dan edukasi anak bayi dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Bagaimana Cara Laktasi untuk Ibu Pekerja? Yuk Simak | Fernbaby

26 Oktober 2022   10:28 Diperbarui: 26 Oktober 2022   10:46 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

4. Bagaimana cara memanaskan ASIP?

Sebotol ASI yang disimpan di lemari es dapat dimasukkan ke dalam semangkuk air hangat sebelum diberikan kepada bayi. Tapi jangan memasukkannya kembali ke dalam lemari es setelah hangat, oke?

 Juga jangan microwave atau merebus ASI, karena dapat merusak nilai gizinya. Air susu ibu yang dipanaskan dengan cara ini juga  terasa terlalu panas untuk mulut bayi.

 5. Berapa banyak ASIP yang harus disiapkan?

Itu sangat tergantung pada kebutuhan anak. Kebutuhan ASI pasti meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan berat badan anak. Jumlah ini berangsur-angsur berkurang saat anak mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 6 bulan ke atas.

  ASI perah dapat diberikan kepada bayi  dengan botol, sendok atau cangkir khusus bayi (cup-feeder). Namun, jika ibu sudah  bersama bayinya, sebaiknya tetap menjaga bayi mengisap langsung dari payudara untuk meningkatkan produksi ASI.

 Penatalaksanaan ASI perah yang dikelola dengan baik dapat menjadi solusi bagi ibu bekerja yang ingin tetap menyusui bayinya. Sama seperti menyusui secara langsung, ibu menyusui membutuhkan pola makan yang  sehat dan istirahat yang cukup untuk menghasilkan ASI yang cukup.

 Jika Anda kesulitan mengontrol ASI atau mengalami masalah menyusui bayi Anda, jangan ragu untuk menghubungi konsultan laktasi agar keluhan Anda dapat ditangani dengan baik. Yuk ikuti Instagram @fernbaby.id ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun