Banyak orang tua mungkin takut untuk memotong kuku bayi mereka, terutama bayi yang baru lahir. Namun, kuku anak tetap perlu dipangkas, ya. Jika terlalu panjang, kuku bisa merusak kulit saat anak menggaruk.
 Memotong kuku bayi adalah bagian dari perawatan bayi yang tidak boleh dilewatkan. Cakar yang panjang dapat menyebabkan luka cakar pada anak karena belum dapat sepenuhnya mengontrol wajah dan gerakannya.
Formula Fernbaby untuk Bayi Sehat
Â
 Tidak semua susu diciptakan sama dengan susu Selandia Baru. Negara ini telah mencapai kesuksesan dalam produksi susu dan memiliki jejak karbon yang rendah. Oleh karena itu, Fernbaby Formula New Zealand ingin hadir di Indonesia agar semua orang bisa merasakan manfaatnya.
Â
 New Zealand atau Selandia Baru dianggap sebagai negara dengan kualitas susu terbaik. Untuk memenuhi harapan orang tua Indonesia, Fernbaby Newzealand kini memasuki pasar Indonesia.
Â
 Terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Fernbaby berkomitmen untuk membantu anak-anak Indonesia mewujudkan impian mereka melalui makanan dan nutrisi.
 Campuran ini dapat digunakan oleh anak-anak hingga 12 bulan. Fernbaby adalah formula nutrisi seimbang dengan kebaikan alami yang dirancang untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda.
 Makanan seimbang mengandung 102 AA. Dukung perkembangan alami bayi Anda untuk masa depan tanpa akhir.
 kandungan DHA 92 mg, kandungan ARA 102 mg. Tidak hanya tinggi DHA, tetapi juga sangat tinggi AA. Fernbaby menciptakan diet yang lebih seimbang tanpa aditif buatan. Saya tidak sabar menunggu dia datang ke Indonesia.
Tips  Memotong Kuku Bayi dengan Aman
 Memotong kuku bayi harus dilakukan dengan hati-hati. Jika Anda meleset atau memotong terlalu dalam, Anda dapat melukai ujung jari Anda.
 Nah, berikut beberapa tips memotong kuku bayi dengan aman:
 1. Lakukan saat bayi tidur atau setelah  mandi
Karena gerakan bayi yang tidak terkendali, ibu bisa memotong kukunya saat  sedang tidur. Selain itu, Anda juga bisa memotong kuku bayi setelah mandi, karena akan membuat kukunya  lebih lembut.
 Jika Anda memotong kuku anak Anda saat mereka bangun, mintalah  seseorang untuk memegangnya dan  tidak terlalu banyak bergerak saat Anda memotong kukunya.
 2. Gunakan gunting kuku atau alat khusus kukuÂ
Bila bayi Anda baru berusia beberapa minggu, sebaiknya Anda menggunakan gunting kuku karena kukunya masih sangat lembut. Saat menggunakan  kuku, dikhawatirkan jari anak Anda akan terluka, apalagi jika tidak terbiasa.
 Anda juga dapat menggunakan sarung tangan khusus untuk kuku anak-anak. Gunting jenis ini memiliki ujung yang tidak setajam paku biasa.
 3. Memotong kuku bayi pada posisi yang nyaman
Saat memotong kuku bayi, pastikan ibu berada dalam posisi yang nyaman untuk dijangkau, misalnya meletakkan bayi di pangkuannya. Pastikan juga ruangan tempat  kuku kecil dipangkas memiliki pencahayaan yang cukup sehingga Anda dapat melihat dengan jelas batas antara kuku dan kulit.
Â
4. Gunakan metode yang benar
Gunakan metode yang benar untuk memotong kuku anak. Pegang mawar yang ingin Anda potong. Kemudian rekatkan kulit ke ujung jari Anda agar lebih mudah memotong kuku.
 Jika  ada sisa paku, gunakan  kikir kuku untuk menghaluskan bagian tepi kuku. Potong kuku kaki lurus.
 5. Jangan panik saat memotong kuku
Jika Anda tidak sengaja melukai ujung jari anak Anda, jangan panik. Segera bersihkan luka dengan air dingin lalu bungkus dengan kain. Selanjutnya, beri sedikit tekanan pada luka. Pendarahan akan berhenti dalam beberapa menit.
 Jangan membalut luka  jari kaki bayi. Mereka takut perban akan lepas dan tertelan dan anak akan mati lemas.
 Para ibu dapat mengikuti beberapa tips di atas untuk memotong kuku bayi dengan aman. Selain mengurangi risiko kerusakan kuku panjang anak, pemangkasan kuku secara teratur juga membantu mencegah cacingan.
 Karena kuku bayi tumbuh dengan cepat, dianjurkan untuk melakukan perawatan kuku minimal seminggu sekali. Jika Anda masih tidak ingin memotong kuku bayi Anda, mintalah  perawat  atau dokter bayi Anda untuk melakukannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H