Mohon tunggu...
Fernbaby
Fernbaby Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Berbagi informasi dan edukasi anak bayi dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Si Kecil Demam? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya, Bun | Fernbaby

30 September 2022   14:57 Diperbarui: 30 September 2022   15:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Apakah demam berbahaya bagi bayi? 

Jika Anda demam, sistem kekebalan bayi akan sepenuhnya melawan infeksi dan tidak berbahaya dan berisiko sama sekali.

 Namun, anak Anda harus segera dibawa ke dokter jika muncul gejala berikut:

  • Suhu tubuh anak naik hingga 0,5 derajat atau lebih.
  • Demam yang tidak berhenti selama 24 jam.
  • Demam masih, bahkan setelah pengobatan.
  • Mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti bibir kering, buang air kecil lebih dari 8 jam dan rasa perih di kepala bayi.
  • Anak di bawah 3 bulan.

 Segera bawa anak Anda ke UGD untuk penanganan lebih lanjut jika mengalami gejala berat seperti:

  • Kejang berdurasi lebih dari 15 menit.
  • Demam hingga 41,6 derajat Celcius atau bahkan lebih tinggi.
  • Mengendus.
  • Hidung mengembang saat bernafas.
  • Menarik otot-otot di sekitar tulang rusuk saat bernafas.
  • Melihat perubahan warna putih atau biru pada kulit di bawah kuku atau di sekitar mulut atau lidah.

 Pengobatan demam pada bayi 

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orang tua harus membuat anak demam senyaman mungkin. Selain itu, ibu juga dapat mengobatinya dengan cara sebagai berikut:

  • Pantau aktivitas dan kenyamanan umum bayi, ketika bayi merasa nyaman dan bahagia, mereka tidak memerlukan perawatan khusus dan akhirnya sembuh.
  • Jika seorang anak demam, dehidrasi meningkat jika ia terhidrasi dengan baik. Pastikan Anda sering menawarkan susu kepada bayi Anda untuk dehidrasi.
  • Perhatikan tanda-tanda dehidrasi pada bayi. Dehidrasi mengurangi jumlah urin dalam tubuh anak atau tidak ada urin sama sekali. Selain itu, gejala lain termasuk mata cekung, kulit kering dan pucat, serta bibir pecah-pecah.
  • Batasi penyebarannya, pada dasarnya anak Anda cenderung sakit. Karena itu, untuk sementara, hindari membawa anak Anda ke tempat-tempat yang berisiko terkena infeksi dan penyakit.
  • Ibu bisa memberikan obat antipiretik pada si kecil. Jika perlu, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu tentang obat-obatan yang aman untuk si kecil.

 Bayi baru lahir dan bayi yang berusia lebih dari 3 bulan biasanya mengalami demam tinggi, yang menunjukkan bahwa sistem kekebalan bayi sedang melawan infeksi dan virus.

 Namun, Anda harus memperhatikan gejala tambahan pada tubuh anak ketika ia demam. Karena bisa jadi itu pertanda bayi Anda mengalami infeksi atau penyakit lain.

 Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter atau bawa anak Anda ke Puskesmas terdekat jika Anda mengkhawatirkan kondisinya.

 Demikianlah sekilas tentang demam anak dari penyebab hingga pengobatannya. Semoga ini bermanfaat ya. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun