Pada bayi, terutama bayi baru lahir, demam sering disertai gejala tambahan seperti mengi, kejang, dan dehidrasi. Jika demam disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, disarankan untuk segera membawa anak ke dokter.
 Pelajari lebih lanjut di sini di ringkasan Popmama.com tentang penyebab dan pengobatan demam pada bayi.
 Bayi DemamÂ
Â
 Bayi bisa dikatakan demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celcius bahkan lebih. Seorang ibu sering khawatir ketika suhu tubuh bayinya naik di atas 37 derajat Celcius. Padahal, suhu di bawah 38 derajat Celcius bisa dianggap normal untuk bayi di bawah 12 bulan.
 Bila suhu demam bayi diukur, biasanya menurut metode pengukuran suhu, misalnya:
- Termometer rektal (rektal, telinga, denyut nadi), biasanya bayi disebut demam jika suhunya di atas 38 derajat.
- Termometer oral (oral), bayi dikatakan demam jika suhu tubuhnya di atas 37,8 derajat Celcius. Sayangnya, mengukur suhu dengan cara ini dinilai kurang efektif.
- Termometer aksila, seorang anak dikatakan demam jika suhunya di atas 37,2 derajat Celcius.
 Anda harus tahu bahwa tubuh bayi secara alami lebih hangat daripada orang dewasa. Ini karena tubuh anak lebih aktif secara metabolik, yang bisa menghasilkan panas.
 Penyebab Demam Pada BayiÂ
Demam merupakan salah satu gejala yang sering menjadi pertanda penyakit. Ketika anak Anda demam, sistem kekebalannya melawan infeksi bakteri dan virus.
 Demam pada bayi memiliki beberapa penyebab, yaitu :
- Pneumonia.
- Infeksi virus seperti influenza dan infeksi saluran pernapasan.
- Meningitis, yaitu virus atau bakteri yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang.
- Infeksi telinga.
- Infeksi bakteri penyebab sepsis pada anak berusia kurang dari 3 bulan, yang dapat menyebabkan demam tinggi hingga 38 derajat.
- Demam pasca vaksinasi yang bisa berlangsung 2-3 hari.
- Cuaca panas karena terik matahari.
- Infeksi saluran kemih yang dapat menyebabkan demam pada bayi.
- Tumbuh gigi.
Â