Mohon tunggu...
Fernbaby
Fernbaby Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Berbagi informasi dan edukasi anak bayi dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bayi Sering Buang Air Besar Apakah Normal? Simak Faktanya | Fernbaby

31 Agustus 2022   15:39 Diperbarui: 31 Agustus 2022   15:42 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fernbaby - Ibu mungkin bingung jika bayi sering buang air besar. Jangan panik, ternyata frekuensi BAB pada bayi berbeda-beda sesuai usia dan tahap perkembangannya. Secara umum, frekuensi buang air besar pada bayi menurun seiring bertambahnya usia.

 Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah usus bayi sudah berkembang sempurna sehingga dapat menyerap nutrisi atau ASI dengan lebih baik.

 Merupakan fakta yang menarik bahwa ibu dapat mengetahui kondisi kesehatan bayi dari warna, jenis feses, bahkan bau fesesnya. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk selalu memperhatikan feses bayi setiap kali buang air besar, terutama pada 2 jam pertama setelah lahir.

Fernbaby, Susu Formula Terbaik dari Selandia Baru 

 Tidak semua susu dibuat sama di Selandia Baru, negara ini ideal untuk menggembalakan sapi perah dan memiliki jejak karbon rendah. Oleh karena itu, Fernbaby Formula New Zealand Milk bersedia hadir di Indonesia agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

Fernbaby
Fernbaby

 New Zealand atau Selandia Baru dianggap sebagai negara dengan kualitas susu terbaik. Untuk memenuhi harapan para orang tua di Indonesia, Fernbaby Newzealand kini memasuki pasar Indonesia.

 

Fernbaby
Fernbaby

 Terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Fernbaby berkomitmen untuk membantu anak-anak Indonesia mewujudkan impian mereka melalui makanan dan  nutrisi.

Fernbaby
Fernbaby

 Bayi di bawah 12 bulan dapat menggunakan formula ini. Fernbaby adalah formula nutrisi seimbang yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan kemurnian alami dari ibu Selandia Baru yang berkomitmen untuk memberikan bayi Anda hanya yang terbaik dari alam.

Fernbaby
Fernbaby

 Mengandung 102 AA dengan diet yang lebih seimbang. Dukung perkembangan alami bayi Anda untuk masa depan yang tidak terbatas.

 kandungan DHA 92 mg, kandungan ARA 102 mg. Tidak hanya DHA yang tinggi, tetapi AA juga sangat tinggi. Fernbaby menjadikan susu formula sebagai makanan yang lebih seimbang tanpa aditif buatan. Nantikan kehadirannya di Indonesia.

Agar ibu lebih paham, berikut rangkuman informasi tentang pentingnya kondisi feses bayi.

 1. Frekuensi Buang Air Besar Yang Normal Pada Bayi Usia 0 Hingga 6 Bulan 

 

Menurut laporan Firstcry, bayi setidaknya buang air besar empat kali sehari dalam beberapa hari setelah lahir. Bahkan ada kasus di mana bayi yang disusui buang air besar setelah setiap kali menyusu.

 Dalam sehari, frekuensi buang air besar bisa sampai 12 kali. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika bayi Anda sering buang air besar di awal kehidupannya. Frekuensi bayi ini, yang sering berlangsung 3-5 hari bahkan seminggu setelah lahir, bisa terus menerus.

 Kemudian, seperti dilansir Todays Parent, bayi berusia 12 minggu mungkin buang air besar 1-8 per hari, tergantung pada keadaan sistem pencernaannya. Anda tahu, beberapa bayi yang diberi ASI bahkan sering tidak buang air besar sampai usia 7-10 hari. Hal ini normal jika bayi masih nyaman. Sementara itu, bayi tiruan bisa buang air besar hingga 2 kali sehari.

 Ketika bayi berusia empat bulan dan tidak makan makanan padat, ia buang air besar sekitar dua kali sehari. Pergerakan usus bayi Anda akan berkurang seiring bertambahnya usia. Namun, jika bayi Anda buang air besar tiga kali sehari, ini masih normal.

 Setelah bayi diberi makanan padat, ibu memperhatikan perbedaan frekuensi dan konsistensi buang air besar bayi. Pada usia ini, bayi mungkin buang air besar lebih sedikit, tetapi buang air besar menjadi lebih teratur setiap hari. Namun, jika bayi Anda sering sembelit, diare, atau tidak buang air besar selama lebih dari seminggu, segera temui dokter Anda.

 2. Bentuk dan Tampilan Feses Bayi Yang Normal

 Feses bisa menjadi tanda apakah bayi Anda mengalami kolik atau tidak. Bentuk kursi bayi normal berikut ini ditampilkan.

 Bayi baru lahir 

 bayi baru lahir mengeluarkan cairan resin lunak yang disebut mekonium. Kondisi mekonium gelap ini terdiri dari cairan ketuban, lendir, sel kulit mati, bilirubin, dan sel darah merah.

 Bayi yang disusui ASI Eksklusif 

 Bayi yang disusui memiliki kotoran berupa pasta, air mani atau bahkan cairan. Jika Anda merasa tinja bayi Anda sangat encer, jangan khawatir, karena ini mungkin normal.

 Bayi non ASI Eksklusif 

 Bayi ASI Eksklusif memiliki bentuk seperti orang dewasa yang bisa keras, kental, atau lunak seperti tanah liat.

3. Warna Feses Bayi Bisa Menandakan Penyakit Atau Gangguan 

Ada perbedaan antara kotoran bayi yang diberi susu formula dan kotoran ASI. Jadi bunda, jangan panik jika bertanya pada teman dan mendengar bahwa feses yang keluar dari bayi berbeda.

 Pada bayi yang diberi ASI, warna fesesnya kuning, seperti saus mustard, dengan komposisi yang sangat lembut dan agak encer.

 Pada bayi yang diberi susu formula, tinja biasanya berwarna lebih gelap atau kuning pucat, coklat, atau coklat-hijau. Tekstur fesesnya lembut, tapi tidak selembut bayi yang disusui.

 Di bawah ini adalah rangkuman warna feses bayi normal dan abnormal yang menandakan bahaya:

 Kuning atau coklat, ini adalah warna feses yang normal. Warna yang dihasilkan disebabkan oleh stercobilin, yaitu bagian dari empedu yang dikeluarkan melalui feses.

 Warna kehijauan, biasanya warna hijau pada feses bayi, karena feses tidak bertahan lama di usus besar, sehingga tidak berubah menjadi kuning atau coklat. Warna baby board ini natural.

 Warnanya putih bila tinja bayi berwarna putih karena tidak ada batu empedu. Ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah dengan empedu pada bayi kecil. Jika bayi Anda memiliki tinja berwarna seperti itu, segera bawa ke dokter.

 Merah atau hitam, warna tinja bayi ini bisa menjadi pertanda buruk, karena biasanya ada masalah pada saluran pencernaan. Jika bayi Anda memiliki tinja berwarna merah dan berair bercampur lendir, itu mungkin disentri. Namun jika feses berwarna hitam, ini merupakan tanda adanya perdarahan dari saluran cerna bagian atas, seperti kerongkongan dan lambung.

4. Jenis-jenis Bau Feses Bayi Yang Normal Dan Tidak

 Selain bisa mendeteksi masalah kesehatan lewat jenis dan bentuk feses, Mama juga bisa mendeteksi masalah pada bayi lewat bau kotorannya. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah jenis-jenis bau kotoran bayi yang normal dan tidak.

 Bau feses busuk 

 Jika Mama mencium bau sangat busuk bahkan seperti telur busuk dari feses bayi maka patut dicurigai, karena bisa jadi pertanda tidak baik bagi pencernaan si Bayi.

 Bau sangat asam 

 Kalau Mama mencium bau asam dari feses bayi maka bisa jadi pertanda ada gangguan penyerapan gula atau biasa disebut intoleransi laktosa yang membuat bayi tidak bisa mengonsumsi susu sapi.

 Bau amis 

 Dalam kasus ini, bayi Anda mungkin mengalami infeksi amuba atau jamur. Jika menemukan hal ini, segera bawa bayi ke dokter.

 Informasi ini tentang penyebab sering buang air besar dan cara mengenali kesehatan bayi dari bentuk, bentuk dan bau tinja.

 Semoga informasi tentang bayi yang sering buang air besar ini bermanfaat ya, Moms. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun