Mohon tunggu...
Milkyway Queen
Milkyway Queen Mohon Tunggu... Lainnya - poem

Have a nice day, yeorobunn xd

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nasib Sang Pesakitan

26 Desember 2020   09:37 Diperbarui: 26 Desember 2020   09:41 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Fernandya, 26/12/20)

Paham Aku ternyata

Entahlah, menelisik sikap dan makna

Raung demi raung

Nafas tersengal-sengal

Acap selalu tak teringat setelahnya

Namun esok yang tak terkira menghampiri

Dimana sebenarnya kehidupan?

Hitungan detik saat

Anak itu meraung

Sesuatu mulai menguasainya

Dia bukan sebenarnya, kata salah seorang

Itu dia, itu, disana!

Api menyala dari seberang

Naas, mati tanpa sisa

Tidak ada kehidupan bahkan akalpun menghilang

Ia si jiwa pesakitan, tergeletak

Roda bumi tetap berputar

Otak masih tertanam, tapi jantung tak berdetak

Singgung Tuhan jika kau lupa

Jangan bodoh!

Yakin sukma tenang tak terkira

Apa-apa penantian cukup diri menahan

Dia yang mati bagai bangkai, membusuk

Iringan puji menemani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun