Mohon tunggu...
Fernando Yapazil
Fernando Yapazil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Frey

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Terhadap Pengaruh Kebutuhan Hidup dengan Perkembangan Kehidupan Manusia Purba ke Manusia Zaman Sekarang

8 November 2023   08:44 Diperbarui: 8 November 2023   09:01 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Neolithikum

Zaman Neolithikum yang berarti batu baru. Sejarah manusia purba pada zaman Neolitikum berputar sekitar berkembangnya kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya lewat bercocok tanam. 

Berhuma adalah kehidupan bercocok tanam yang pertama kali ditemukan manusia purba. Manusia purba pada masa neolitikum adalah sebuah revolusi dari kehidupan Foof Gathering  menjadi Food Producing. Adapun sistem berhuma merupakan teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanaminya. Setelah tanah tidak subur mereka pidah dan mencari bagian hutan yang lain. Para manusia purba selalu mengulang pekerjaan membuka hutan, demikian seterusnya. 

Selain bercocok tanam, mereka juga memiliki teknik berternak hewan yang dimulai dengan menjinakkan hewan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebut saja kuda, anjing, kerbau, sapi, dan babi. Hal ini merupakan usaha manusia purba yang tak terlepas dari peran protein hewani yang diperlukan tubuh. 

Pada masa bercocok tanam dan berburu, manusia purba mengenal sistem ekonomi barter. I Wayan Badrika (2000: 17), mengungkapkan bahwa dalam kehidupan bercocok tanam, tidak ada satu anggota masyarakat pun yang dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, mereka menjalin hubungan yang lebih erat dengan sesama anggota masyarakat lain. Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka mengadakan pertukaran barang dan barang, atau biasa dikenal dengan sistem ekonomi Barter. Pertukaran barang dengan barang ini menjadi awal munculnya sistem perekonomian pertama dalam kehidupan manusia.

Zaman Neolitikum merupakan perkembangan jaman dari kebudayaan batu madya. Alat-alat yang terbuat dari batu yang telah mereka hasilkan lebih sempurna dan lebih halus disesuaikan dengan fungsinya.

  1. Megalithikum

Pada dasarnya, kata "Megalitikum" sendiri berasal dari gabungan antara dua kata dalam bahasa Yunani. Kata tersebut ialah "Mega", yang memiliki arti "Besar", dan "Litik", yang berartikan "Batu". Sementara akhiran "Kum" mengacu kepada istilah periode atau zaman. Oleh karena itu, "Megalitikum" sendiri secara kasar dapat diterjemahkan sebagai "zaman batu besar". Hal ini mengacu kepada banyaknya benda keseharian yang terbuat dari bahan dasar batu serta memiliki ukuran besar ditemukan pada zaman tersebut. Secara teknis, Zaman Megalitikum merupakan bagian dari Zaman Batu, tepatnya memasuki akhir pada era tersebut. Karena setelah Zaman Batu berakhir, manusia perlahan bertransisi untuk memasuki zaman baru bernama Zaman Perunggu. Kebudayaan Megalitikum merupakan jaman dimana alat yang dihasilkan berupa bangunan batu besar, pada umumnya diperuntukkan tempat beribadah pada arwah nenek moyang. Contoh peninggalannya adalah menhir, monolit, dolmen, trilit, sarkofagus, dll.

Alat-Alat Kebudayaan Manusia Purba 

  1. Kapak Persegi

Nama kapak persegi diberikan oleh Robert Von Heine-Geldern atas dasar penampang lintangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi memiliki bentuk empat persegi dengan permukaan yang dihaluskan. Kapak besar digunakan untuk mencangkul, sementara yang kecil untuk ukiran. Penemuan kapak jenis ini tersebar di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun