Tapi, mungkin mereka tidak merasa perlu repot-repot untuk memikirkan reaksi warganya sebelum menyebar baliho ini. Untuk apa? Toh, agama harus berada di atas segalanya.
Prestasi
Bagi sebagian warga, tentu saja hal ini menjadi prestasi. Bagaimana tidak? Akhirnya pemimpin muslim memutuskan untuk tidak ikut-kutan mengucapkan Selamat Natal untuk umat Kristen. Akhirnya ada pemimpin yang layak untuk diteladani. Yang taat agama.
Tapi, seperti yang saya sampaikan di atas, harusnya para pemimpin mengerti posisi mereka. Masih ada cara yang lebih bijak dan elegan untuk menjalankan perintah agama tanpa memberi rasa sakit hati untuk sebagian kecil warganya. Bukankan ajaran agama itu harusnya menyejukkan, bukan malah menimbulkan perpecahan?
Pesan Untuk Saudaraku Umat Kristen di Medan
Masih ada Natal!
Perayaan Natal kali ini akan lebih bermakna karena banyaknya tantangan yang harus kalian lalui. Kita harus menghormati dan menerima dengan lapang dada peraturan-peraturan agama orang lain.Â
Tidak perlu berkecil hati jika pemimpinmu tidak memberikan selamat untuk perayaanmu. Rayakanlah Natal dengan penuh syukur dan sukacita. Tuhan akan mengisi pialamu penuh berlimpah.
Selamat Menyambut Natal 25 Desember 2017 dan Tahun Baru Januari 2018. God bless you.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H