Mohon tunggu...
Fernandes Nato
Fernandes Nato Mohon Tunggu... Guru - Guru | Cricketer | Bererod Gratia

Saya adalah seorang pendidik pada sebuah sekolah swasta di Jakarta. Semoga melalui tulisan dan berbagi gagasan di media ini kita dapat saling memberdayakan dan mencerahkan. Mari kita saling follow 'tuk perluas lingkar kebaikan. Salam Kenal.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Aroma PON XXI dan Geliat Cricket Indonesia Menembus Dunia

27 Februari 2024   13:42 Diperbarui: 27 Februari 2024   14:26 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Cricket Putri DKI Jakarta. Photo: Eksklusif

Tim Cricket Putri DKI Jakarta. Photo: Eksklusif
Tim Cricket Putri DKI Jakarta. Photo: Eksklusif
Pak Taco, begitu belio sering disapa, merupakan salah seorang yang telah libat dalam kegiatan pengembangan cricket di Indonesia sejak lama. Beliau menjadi salah satu sponsor tetap di Bajo T20, Labuan Bajo, sejak 2005 ketika kejuaraan Twenty Twenty (T20)  pertama kali diperkenalkan di Indonesia. Beliau juga salah satu penggiat Cricket di Kota Bogor bersama tim Bogor Cricket Club sebagai club cikal pemain lokal di Liga Cricket Jakarta.

Kunjungan tim cricket putri DKI Jakarta dan tim Cricket Putri Kota Bekasi dalam sebuah kemasan pertandingan persahabatan membawa kegembiraan tersendiri bagi Pak Taco di tengah kesibukan perjalanan bisnis yang ia kerjakan. Taco baru saja kembali dari perjalanan bisnis ke Timor Leste dan berencana mengembangkam cricket juga di pulau Timor tersebut. Hal tersebut tentu menjadi kabar baik untuk cricket di NTT karena dapat menyelenggarakan satu event cricket yang lebih kompetitif denga beberapa negara oseania bahkan Aussie dan NZ.

Melibatkan lebih banyak relawan, volunteer,  dalam mengembangkan cricket di Indonesia, baik untuk memperkenalkannya kepada semua maupun untuk pengembangan lebih lanjut pada level High Perfomance adalah sebuah hal baik sehingga kegiatan memajukan Cricket di Indonesia menjadi tanggung jawab dan kerja dan bersama. Perbedaan pandangan tentu saja dapat terjadi dalam menggagas pengembangan dan lainnya dan itu mestinya wajar saja. Perlu kanal komunikasi untuk menyamakan cara pandang agar tidak ada yang merasa tidak dilibatkan atau diabaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun