Mohon tunggu...
Fermy Anggelia Putry
Fermy Anggelia Putry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep dan Hakikat dan Jenis-jenis Belajar

25 Mei 2024   13:10 Diperbarui: 5 Juni 2024   11:18 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara keseluruhan, konsep tahapan dalam belajar seperti yang diungkapkan oleh Witting menyoroti bahwa belajar adalah proses yang kompleks dan melibatkan langkah-langkah yang berurutan. Dengan memahami tahapan-tahapan ini, pendidik dapat merancang pengalaman belajar yang lebih efektif dan mendukung perkembangan optimal individu.

      Gagne menjelaskan bahwa pembelajaran melibatkan transformasi dalam kemampuan seseorang setelah melewati serangkaian proses, bukan hanya hasil dari perkembangan alami. Pembelajaran terjadi ketika situasi tertentu, bersama dengan ingatan individu, memengaruhi perilaku mereka, mengubahnya dari sebelum situasi tersebut terjadi menjadi setelahnya.

Gagne menjelaskan elemen-elemen dalam proses belajar dengan menggunakan model S-R, di mana S melambangkan situasi yang memberikan stimulus, R mewakili respons terhadap stimulus tersebut, dan hubungan antara keduanya menunjukkan interaksi antara stimulus dan respons yang terjadi dalam diri individu. Meskipun proses ini tidak selalu teramati, namun terkait dengan sistem saraf di mana transformasi stimulus terjadi. Stimulus berfungsi sebagai input dari lingkungan eksternal individu, sementara respons merupakan outputnya, yang juga berada di luar individu sebagai hasil dari proses belajar yang dapat diamati.

       Beberapa definisi belajar oleh ahli seperti Wittaker, Cronbach, Kingsley, dan Chaplin menekankan bahwa belajar melibatkan perubahan perilaku sebagai hasil dari latihan atau pengalaman, serta pembentukan atau transformasi tingkah laku yang relatif permanen. Namun, Reber dan Winkle memberikan definisi yang lebih kompleks dengan memperhatikan aspek kognitif dalam belajar, yaitu proses penguasaan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, atau sikap yang menghasilkan perilaku progresif dan adaptif. 

       Selain itu, pembelajaran, menurut Dimyati, merupakan upaya bimbingan dan arahan oleh seorang guru atau pendidik selama proses belajar anak. Sebagai contoh, seorang guru memberikan bimbingan tentang metode belajar yang diperlukan untuk perkembangan anak dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi sesuai dengan minat dan bakat mereka.

C. Jenis-jenis Belajar 

     Gagne mengklasifikasikan jenis-jenis belajar dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan model S-R yang telah dijelaskan sebelumnya. Terdapat delapan juga tipe atau jenis belajar yang diklasifikasikan oleh Gagne adalah:

1. Belajar isyarat (signal learning). Dapat dijelaskan sebagai proses di mana individu secara tidak disengaja dan tanpa menyadari tujuannya menguasai pola dasar perilaku. Aspek emosional terlibat dalam jenis belajar ini. Kondisi yang diperlukan untuk terjadinya jenis belajar ini adalah pemberian stimulus secara bersamaan dan berulang kali. Respons yang muncul cenderung umum dan emosional, dan juga terjadi secara tidak disengaja dan tidak dapat dikendalikan.

2. Belajar stimulus-respons melibatkan memberikan respons yang sesuai terhadap stimulus yang diberikan. Respons yang tepat diperkuat melalui penguatan, yang menghasilkan pembentukan perilaku tertentu.

3. Belajar merantaikan (chaining), adalah jenis belajar yang melibatkan pembentukan rangkaian gerakan motorik dalam urutan tertentu. Dalam belajar ini, individu membuat gerakan yang kemudian diikuti oleh gerakan berikutnya sehingga membentuk urutan gerakan yang terstruktur. Tingkah laku chaining ini sering kali terkait dengan keterampilan motorik. Proses chaining ini menghasilkan hubungan yang terpadu antara stimulus dan respons dalam satu rangkaian gerakan yang berkesinambungan.

4. Belajar asosiasi verbal (verbal association) adalah proses mengaitkan kata dengan objek, baik itu benda, orang, atau kejadian, dan menyusun kata-kata tersebut dalam urutan yang sesuai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun