"Beliau jatuh berlumur darah. Kami menangis dan menjerit-jerit sejadinya melihat ayah kami diseret-seret. Mereka menarik kedua kaki ayah kami dan berlari menyeretnya," ujarnya.
"Kami sambil menangis menjerit mengikuti ayah kami di belakang prajurit Cakrabirawa yang," tuturnya.
Chaterine Panjaitan:
Berseragam lengkap, kemudian D.I. Panjaitan turun ke ruang tamu. Seorang berseragam hijau dan topi baja berseru, "Siap. Beri hormat," Tapi Panjaitan hanya mengambil topi, mengapitnya di ketiak kiri. Tak diacuhkan begitu, si tentara memukul Panjaitan dengan gagang senapan, hingga ia tersungkur. Setelah itu, kejadian bergulir cepat. Dor! Dor! "Darah menyembur dari kepala Papi," kata Catherine.
"Saya melihat kepala Papi ditembak dua kali," Catherine mengisahkan. "Dengan air mata meleleh, saya berteriak, "Papi..., Papi...." Saya ambil darah Papi, saya usapkan ke wajah turun sampai ke dada."
Fakta / Premis
1. Penculikan Brigjen Sutoyo Siswomihardjo, kesaksian terpenting adalah "Saya hanya mendengar dari dalam kamar. Perilaku mereka kasar, menusuk-nusuk pintu dengan sangkur".
2. Penculikan Letjen Ahmad Yani, kesaksian terpenting adalah:
- "Ayah kami meninju salah satu Cakrabirawa yang berani membentak beliau........
- ......ayah kami diseret-seret. Mereka menarik kedua kaki ayah kami dan berlari menyeretnya," ujarnya.
3. Penculikan Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan, kesaksian terpenting adalah "..... si tentara memukul Panjaitan dengan gagang senapan, hingga ia tersungkur. Setelah itu, kejadian bergulir cepat. Dor! Dor! "Darah menyembur dari kepala Papi," kata Chaterine.
Kesimpulan Penulis:
1. Jelas ada tindak kekejian terjadi dari manusia yang hilang akal warasnya, Letjen Ahmad Yani tercatat diberondong oleh 10 peluru untuk membunuhnya.