Mohon tunggu...
ferli ansyah
ferli ansyah Mohon Tunggu... -

saya di besarkan dari keluarga sederhana dengan jumlah saudara di atas rata2

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sumur Tua Peninggalan Belanda

16 Juli 2013   19:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:27 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

baru kali ini aku mendengar ayah begitu marah karena kami main di belakang rumah, ku rasa ayah marah karena di situ ada bangun tua yang tidak terpakai dan bangunan itu hampir ambruk, mirip gudang namun sudah tidak terawat lagi, lebih mirip lagi rumah hantu karena sepintas melihatnya bulu kuduk langsung berdiri dan belum lagi pohon beringin yang cukup besar yang menghalagi rumah itu.

"lain kali jangan main di situ apalagi mengajak adik kamu!ngerti kamu fika"

aku hanya mengangguk kecil, tapi hatiku masih tak tenang solanya tadi waktu aku bermain disana aku melihat seorang nenek yang cukup tua rambutnya panjang, dan berwarna putih, aku tadi cukup terkejut bertemu dengannya dan beteriak apalagi adik ku sampai lari terbirit-birit padahal masih siang mana ada hantu munculnya siang hari, dan di situ lah ayah tau bahwa kami kesana habis lah kami

malam begitu dingin aku terbangun tepat pukul 24.00 entah kenapa aku haus sekali aku coba kedapur dan mengambil segelas air namun aku semacam mendengar  semacam panggilan "fika ..." suaranya lembut namun sangat lirih

aku terus mencari suara itu hingga ku temukan suara itu berasl dari luar, entah kenapa rasa penasaran terus saja di fikiranku langkah kaki ku begitu ringan rasanya walaupun aku masih waras keluar rumah jam segitu tapi entah apa yang membujuku menuju tempat suara itu berasal hingga aku berhenti di bangunan tua belakang rumah aku berhenti dan suara itu hilang.

aku baru tersadar namun  aku masih penasaran hingga aku coba masuk kedalam bangunan tua itu dan setelah aku masuk ternyata aku menemukan sebuah hal-hal yang luar biasa dan beberapa benda menarik lainya dan paling yang aku terkesan yaitu lukisan mirip wanita negara asing dengan memakai pakaian gaun berwarnah putih aku sangat terkesima hingga kau menemukan sebuah gulungan kecil bertuliskan seperti surat namun memakai bahasa yang asing

aku ingin membacanya namunaku tidak tau artinya  hingga aku di sadarkan lagi oleh suara yang memanggil ku,aku terus mengikuti suara itu dan aku terkejut di belakang bangunan tua itu teradapat sumur dan suara itu berasal dai sumur itu.dan alangkah terkejutnya aku kulihat wanita yang kulihat di lukisan itu tepat di belakang ku namun wajahnya begitu seram aku belari ketakutkan dan berteriak hingga orang di dalam rumah mendengar suaraku sesampainya di rumah aku ketaklutan ayah dan beberapa kakak dan adiku mencoba agar aku tetap tenang

"ada dek "atanya kakak ku dan ayahku yang keluar belakangan mencoba  menenangku lagi

"ada apa ini nih minum dulu"aku meminum air sampai habis

"ngak ada apa-apa pa,fika terkejut saja" aku tak ingin ayah tau hingga aku sembunyikan semuanya

"tapi kenapa kamu seperti orang di kejar -kejar "tanya ayahku

"tidak ayah aku cuma mengigau "

"sudah tidur lagi  semua"

semuanya telah kekamar masing masing termasuk aku, namun aku tidak bisa tidur akumasih teringat suatu hal dan surat itu masih ada di tanganku cepat-cepat aku mencoba mengukap rahasia itu sehingga aku mencarinya lewat ineternet dan ku temukan jawabanya

"tolong jaga aku dan tolong bersihkan tempat tinggalkan aku, takdirmu seperti itu sudah sudah ada dalam perjanjian keluargamu adan aku dan kau lah orang yang bakal meneruskan perjanjian itu dan jangan lupakan aku di sumur itu"

aku tidak mengerti apa maksud dari ini semua hingga keesokan paginya aku menceritakan ini pada ayah dan dia begitu terkejut dan mengukapkan bahwa perjanjian itu memang ada sejak kita di jajajh dan keluarga lah yang bakal menjaga keluarga belanda itu, dulunya nenek rosita yang menjaga namun sekarang karena kamu telah di mintanya kamu tidak bisa menolak lagi kata ayah begitu lirih itu lah sebabnya ayah melarang ku untuk bermain di tempat itu sejak kecil dan sekarang aku telah tua dan terus mengurusi sumur belanda dan bangunan hampir ambruk itu dan entah siapa yang bakal menggantikan aku mungkin oranang itu adalah kamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun