Mohon tunggu...
Feri Puji Harianto
Feri Puji Harianto Mohon Tunggu... Seniman - writer holic

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Harapan untuk Roni

17 Juni 2018   21:39 Diperbarui: 17 Juni 2018   21:49 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bisa saja Ibu Desi ini. Ada apa ya Bu kok manggil kami?"

"Eh iya ini loh barang-barang semua di meja ini tolong kamu pindahin ke lemari sebelah itu ya! Soalnya mau ganti meja yang baru. Meja yang ini nanti kamu angkat keluar sekalian, tolong ya Ron!"

"Beres Bu."

Kurang satu bulan lagi masa kontrak CV Marfinaz dengan pihak kampus habis. Otomatis tenaga Roni tidak dipakai lagi.

Ada empat gedung berdiri di sana. Sebetulnya pihak lembaga kampus mengkontrak perusahaan yang ditunggangi Roni hanya dua gedung. Dan sisanya gedung baru, yang di mana pihak kampus mempunyai planning mencari tukang kebersihan sendiri, kontrak kerja langsung.

Setelah beres-beres gudang, Roni berjalan keluar. Sesampai di pintu suara Bu Desi kembali memanggil Roni.

"He Ron, sini sebentar."

"Iya Bu. Ada apa lagi ya?" Roni menoleh

"Sini duduk dulu! Denger-denger kamu sering mbenahi Handphone temen-temen yang rusak ya? Pinter dong kamu." Ibu Desi duduk berhadapan dengan Roni

"Ah! biasa saja Bu. Handphone temen-temen itu cuma sekedar pengaturannya saja yang kurang lengkap. Gitu saja sih," sahut Roni

"Ah! kamu terlalu merendah Ron. Kemarin katanya Handphone Jefri mati, kamu benahi bisa nyala kembali gitu. Memang dulu kamu lulusan apa Ron?" Tanya Bu Desi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun