Mohon tunggu...
Feri Dianto
Feri Dianto Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri Trayeman 03

guruberbagi.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Hantu di Tengah Hutan Angker

24 Februari 2023   14:46 Diperbarui: 24 Februari 2023   14:48 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by : lexica.art

Kisah ini bermula dari seorang pemuda bernama Dika yang suka berpetualang di alam bebas. Setelah beberapa kali mendaki gunung, ia mendengar kabar tentang sebuah rumah tua yang terletak di tengah hutan angker. Rumah itu konon katanya angker dan dihuni oleh makhluk-makhluk jahat yang sangat menakutkan.

Dika merasa tertantang dan penasaran dengan kabar tersebut. Ia memutuskan untuk mencari rumah tersebut dan mengambil foto sebagai bukti bahwa ia pernah berada di sana. Setelah mencari informasi di internet, Dika berhasil menemukan lokasi rumah hantu tersebut. Klik Disini untuk kumpulan cerita

Suatu hari, Dika berangkat menuju hutan angker dengan membawa tas ransel yang berisi peralatan fotografi, makanan dan minuman, serta alat-alat pertolongan pertama. Ia mengikuti jalur yang telah ditandai oleh para petualang lainnya.

Dika: "Hutan ini begitu lebat dan angker. Aku harap aku bisa menemukan jalur yang benar menuju ke sana. Aku ingin membuktikan bahwa rumah hantu itu memang ada dan aku ingin mengambil foto sebagai bukti."

Setelah beberapa saat berjalan, Dika mulai merasa terasa lelah dan haus. Ia berhenti untuk beristirahat dan minum air.

Dika: "Wah, hutan ini memang sangat menantang. Aku harus hati-hati agar tidak tersesat. Aku harus segera sampai ke sana sebelum gelap."

Teman: "Kamu yakin ingin pergi sendiri, Dika? Aku merasa ini sangat berbahaya."

Dika: "Aku akan baik-baik saja, jangan khawatir. Aku sudah membawa semua peralatan yang dibutuhkan. Aku akan kembali ke sini dalam waktu singkat."

Teman: "Baiklah, hati-hati ya, Dika."

Dika melanjutkan perjalanan ke arah rumah hantu yang di tengah hutan angker tersebut. Ia terus mengikuti jalur yang telah ditandai oleh para petualang lainnya, meskipun semakin sulit dan berbahaya.

Dika: "Ini sepertinya sudah dekat. Aku bisa melihat bayangan rumah dari sini. Aku harus berhati-hati dan siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi."

Tiba-tiba, suara aneh terdengar di sekitar Dika. Ia merasa sedikit ketakutan dan berjalan perlahan-lahan ke arah rumah hantu tersebut.

Dika: "Ini sangat menyeramkan. Apa yang terjadi di sini?"

Saat Dika mencapai pintu rumah, ia merasa sedikit ragu untuk memasukinya. Namun, rasa penasaran dan keberaniannya membuatnya terus maju. Saat ia membuka pintu, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Dika: "Ini benar-benar mengerikan. Ada suara-suara aneh dan pintu terbuka dan tertutup dengan sendirinya. Aku harus segera mengambil foto dan keluar dari sini."

Dika mulai mengambil foto di dalam rumah hantu tersebut. Namun, tiba-tiba pintu tertutup rapat dan membuatnya terjebak di dalam rumah tersebut.

Dika: "Apa ini? Pintu terkunci dan aku tidak bisa keluar. Apa yang harus aku lakukan?"

Dika mencoba mencari jalan keluar dari rumah tersebut, namun tidak berhasil. Saat ia berjalan-jalan di sekitar rumah, ia menemukan sebuah tangga yang menuju ke bawah. Dika merasa penasaran dan turun ke bawah.

Dika: "Ini apa? Ruang bawah tanah? Terlihat mengerikan. Apa yang terjadi di sini?"

Saat Dika berusaha mencari jalan keluar dari ruang bawah tanah tersebut, ia tiba-tiba diserang oleh makhluk-makhluk jahat yang sangat menyeramkan.

Dika: "Aaaaarghh! Tolong, ada apa ini?! Ada makhluk-makhluk jahat di sini!"

Tiba-tiba, Dika tersadar dan menyadari bahwa semuanya hanya mimpi buruk. Ia merasa lega dan berterima kasih bahwa semuanya hanya khayalan belaka.

Dika: "Syukurlah, itu hanya mimpi buruk. Aku harus segera keluar dari sini dan pergi ke tempat yang lebih aman."

Dika segera keluar dari rumah hantu tersebut dan kembali ke tempat teman-temannya menunggu. Ia merasa lega dan bersyukur bisa selamat dari mimpi buruk tersebut.

Teman: "Bagaimana, Dika? Apa yang kamu temukan di sana?"

Dika: "Aku tidak menemukan apapun di sana. Semuanya hanya mimpi buruk. Tapi, aku sudah takut dan tidak ingin kembali ke sana lagi."

Teman: "Sudah kubilang kan, rumah hantu itu tidak layak untuk dikunjungi. Semoga kamu belajar dari pengalaman ini, Dika."

Dika: "Iya, aku belajar dari pengalaman ini. Aku tidak akan lagi mencari-cari masalah di tempat yang tidak seharusnya."

Dika dan teman-temannya segera meninggalkan hutan angker tersebut dan kembali ke rumah masing-masing dengan selamat. Mereka semua bersyukur karena berhasil selamat dari petualangan yang sangat menakutkan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun