Insecure-Avoidant Attachment (Kelekatan Tidak Aman - Menghindar):
- Anak menghindari kontak atau interaksi dengan pengasuh.
- Biasanya terjadi ketika pengasuh kurang responsif atau tidak sensitif terhadap kebutuhan emosional anak.
Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Kelekatan Tidak Aman - Ambivalen):
- Anak menunjukkan kecemasan ekstrem terhadap perpisahan, tetapi sulit untuk dihibur saat pengasuh kembali.
- Sering kali terjadi karena pengasuh tidak konsisten dalam merespons kebutuhan anak.
Disorganized Attachment (Kelekatan Tidak Terorganisir):
- Anak menunjukkan perilaku campuran yang tidak konsisten atau bingung, sering kali terkait dengan trauma atau pengabaian.
3. Dampak Attachment pada Kehidupan Dewasa
Bowlby dan Ainsworth sepakat bahwa pola kelekatan di masa kanak-kanak memengaruhi hubungan interpersonal di masa dewasa. Hazan dan Shaver (1987), misalnya, menghubungkan pola kelekatan dengan gaya cinta romantis:
- Secure: Hubungan sehat, mampu mempercayai pasangan.
- Avoidant: Menghindari keintiman emosional.
- Ambivalent: Sangat membutuhkan perhatian dan sering cemas tentang hubungan.
Relevansi Teori Attachment
- Psikologi Perkembangan: Digunakan untuk memahami gangguan emosional dan perilaku pada anak.
- Parenting: Membantu orang tua memahami pentingnya responsivitas terhadap kebutuhan anak.
- Terapi Psikologis: Menjadi dasar terapi hubungan dan perbaikan pola attachment tidak aman.
Dengan gabungan teori Bowlby dan penelitian Ainsworth, teori attachment menjadi dasar penting dalam memahami hubungan emosional manusia sejak masa awal kehidupan hingga dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H