Mohon tunggu...
Feri Adita
Feri Adita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

teori attachment yang dikemukakan oleh may ainsworth & John bowlby

18 Januari 2025   18:28 Diperbarui: 18 Januari 2025   18:28 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Insecure-Avoidant Attachment (Kelekatan Tidak Aman - Menghindar):

  • Anak menghindari kontak atau interaksi dengan pengasuh.
  • Biasanya terjadi ketika pengasuh kurang responsif atau tidak sensitif terhadap kebutuhan emosional anak.
  • Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Kelekatan Tidak Aman - Ambivalen):

    • Anak menunjukkan kecemasan ekstrem terhadap perpisahan, tetapi sulit untuk dihibur saat pengasuh kembali.
    • Sering kali terjadi karena pengasuh tidak konsisten dalam merespons kebutuhan anak.
  • Disorganized Attachment (Kelekatan Tidak Terorganisir):

    • Anak menunjukkan perilaku campuran yang tidak konsisten atau bingung, sering kali terkait dengan trauma atau pengabaian.
  • 3. Dampak Attachment pada Kehidupan Dewasa

    Bowlby dan Ainsworth sepakat bahwa pola kelekatan di masa kanak-kanak memengaruhi hubungan interpersonal di masa dewasa. Hazan dan Shaver (1987), misalnya, menghubungkan pola kelekatan dengan gaya cinta romantis:

    • Secure: Hubungan sehat, mampu mempercayai pasangan.
    • Avoidant: Menghindari keintiman emosional.
    • Ambivalent: Sangat membutuhkan perhatian dan sering cemas tentang hubungan.

    Relevansi Teori Attachment

    • Psikologi Perkembangan: Digunakan untuk memahami gangguan emosional dan perilaku pada anak.
    • Parenting: Membantu orang tua memahami pentingnya responsivitas terhadap kebutuhan anak.
    • Terapi Psikologis: Menjadi dasar terapi hubungan dan perbaikan pola attachment tidak aman.

    Dengan gabungan teori Bowlby dan penelitian Ainsworth, teori attachment menjadi dasar penting dalam memahami hubungan emosional manusia sejak masa awal kehidupan hingga dewasa.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun