Mohon tunggu...
Ferestha Ludin
Ferestha Ludin Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa Fakultas Keperawatan Prodi Keperawatan Universitas Airlangga

Hello! My name is Feresta Ludin (19) and I am a first year student of the Nursing Department, Airlangga University. I have a deep interest in service, devotion and interaction. I would like to further develop my skills and knowledge in this area. As a budding academic student, I am excited to learn and contribute through hands-on experiences and related projects. I believe that the combination of formal education and practical experience prepared me to face the challenges and opportunities of the professional world. I welcome internships and co-op opportunities that help me grow professionally and broaden my understanding of the industry. Thank you for visiting my profile. I look forward to connecting with like-minded professionals.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pilar Utama Meningkatkan Kualitas Layanan Perawatan melalui Komunikasi Efektif dalam Keperawatan

8 Januari 2025   18:24 Diperbarui: 8 Januari 2025   18:24 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peran komunikasi terapeutik perawat. (Sumber: Kumparan.com)

Dalam dunia kesehatan, komunikasi yang efektif antara perawat, pasien, dan rekan sejawat bukan hanya penting, tetapi juga vital untuk meningkatkan hasil perawatan yang bermutu. Selain itu, keterampilan komunikasi dan pemahaman sosial juga berpengaruh dalam memastikan layanan rumah sakit berfungsi secara optimal dan meningkatkan reputasi layanan rumah sakit. Sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien, perawat memiliki peran penting dalam membangun hubungan yang baik dan mendukung proses penyembuhan. Observasi penulis pada Jum'at, 1 November 2024 di Rumah Sakit Universitas Airlangga, mengindikasikan bahwa interaksi disertai komunikasi yang baik bisa mempercepat proses penyembuhan, menaikkan kepuasan pasien, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.

Dalam artikel ini, penulis akan membahas betapa pentingnya komunikasi efektif dalam praktik keperawatan yang diterapkan secara langsung oleh perawat sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan perawatan, antara lain sebagai berikut :

1. Komunikasi Efektif dengan Pasien Mendukung Pengambilan Keputusan Klinis yang Tepat. 

Pertama-tama, komunikasi yang baik membantu perawat dalam membangun kepercayaan dan memahami kebutuhan pasien. Komunikasi yang efektif tidak hanya penting untuk hubungan dengan pasien, tetapi juga untuk komunikasi dengan keluarga pasien. Setiap pasien memiliki latar belakang, harapan, dan kekhawatiran yang berbeda. Dalam situasi yang berbeda-beda, pasien yang merasa nyaman dalam berbicara biasanya lebih terbuka dalam menyampaikan gejala atau keluhan yang mereka rasakan. Ini memungkinkan perawat untuk melakukan penilaian yang lebih akurat dan memberikan interferensi yang tepat. Komunikasi tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap pasien dan tim kesehatan.

Dengan demikian, komunikasi tidak hanya tentang berbicara saja, melainkan juga tentang mendengarkan secara aktif dan memberikan respon yang empatik. Maka, perawat diharapkan dapat memperkuat hubungan lebih baik dengan pasien. Ini, bukan hanya membuat pasien merasa dirawat dengan baik, tapi juga dapat memastikan bahwa keluarga terlibat dalam proses perawatan dan mendukung pasien dalam proses penyembuhan. Selain itu, perawat jadi lebih lancar dalam merancang perawatan medis yang lebih akurat.

2. Kolaborasi di Antara Tenaga Kesehatan Mencegah Kesalahan Medis

Selain berinteraksi dengan pasien, perawat juga perlu berkomunikasi dengan rekan sejawatnya. Kerja tim yang efektif di lingkungan kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien serta efisiensi perawatan. Misalnya, ketika seorang perawat memberikan laporan tentang kondisi pasien kepada dokter, kejelasan dan ketepatan informasi dapat memengaruhi keputusan klinis yang diambil.

Komunikasi yang kurang efektif bisa mengakibatkan kesalahan medis yang serius dan berpotensi mengancam nyawa pasien. Kemudahan komunikasi yang transparansi, perawat bisa mendapatkan informasi penting mengenai kondisi pasien, hasil pemeriksaan, atau perubahan di rencana perawatan.

Namun, ada hambatan yang sering muncul dalam komunikasi di antara tenaga kesehatan. Contohnya, perbedaan dalam tingkat pendidikan atau pengalaman bisa mengakibatkan kesalahpahaman. Karena itu, penting bagi institusi kesehatan untuk menciptakan budaya kolaboratif di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan didengarkan.

3. Menerapkan Proses Keperawatan sebagai Acuan Meningkatkan Kualitas Layanan Perawatan

Hubungan baik antara pasien dan perawat, perawat dan kolega, serta perawat dan perawat dapat tercapai ketika kualitas layanan perawatan menjadi fokus kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kualitas perawatan/layanan medis kepada pasien dan keluarganya menjadi alasan utama memilih rumah sakit.

Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan menanamkan rasa akuntabilitas yang tinggi pada perawat melalui model perawatan yang terukur. Hal ini akan meningkatkan motivasi kerja dan kinerja perawat, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas layanan dan kepuasan pasien. Jika proses keperawatan yang perawat berikan benar dan tepat tentu akan berdampak positif kepada pasien. Dimana secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan ditentukan oleh asuhan keperawatan.

Meskipun komunikasi efektif sangat penting, berbagai hambatan sering kali muncul. Salah satunya adalah perbedaan Bahasa atau budaya. Dalam situasi masyarakat yang semakin beragam, perawat seringkali dihadapkan pada pasien yang berkomunikasi dalam bahasa yang berbeda atau memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai kesehatan. Dalam situasi ini, keterampilan komunikasi lintas budaya memegang peranan yang sangat penting dan penggunaan alat bantu seperti penerjemah atau aplikasi kesehatan multibahasa dapat membantu mengatasi kendala ini.

Dalam berbagai situasi, perawat terkadang harus menghadapi jadwal yang padat, membuat sulit bagi mereka untuk menyisihkan waktu untuk berinteraksi dengan pasien. Meskipun hanya beberapa menit tambahan, tetapi waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan pasien dapat memberikan dampak besar dalam membangun kepercayaan dan kenyamanan. Begitu pentingnya keberadaan perawat untuk memberikan perhatian dan waktu ekstra kepada pasien demi memperkuat hubungan serta rasa aman. Agar dapat mengatasi tantangan ini, pendidikan dan pelatihan dalam komunikasi, manajemen waktu, serta penjadwalan yang efisien harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan keperawatan. Program pelatihan yang mengajarkan keterampilan mendengarkan, empati, dan komunikasi non-verbal dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien.

Selanjutnya, menumbuhkan budaya kerja yang merangsang kolaborasi di antara profesional kesehatan teramatlah penting. Tim yang saling mendukung dan berkomunikasi dengan baik dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi yang efektif adalah dasar dari praktik keperawatan yang berkualitas. Dengan membangun hubungan yang harmonis bersama pasien dan berkolaborasi secara efektif dengan rekan sejawat, perawat membantu meningkatkan kualitas perawatan serta meraih kepuasan maksimal bagi pasien. Di dunia kesehatan yang terus berkembang, kemampuan berkomunikasi yang baik sangat penting untuk meraih kesuksesan. Maka, sangat penting bagi Institusi Kesehatan untuk memberikan pelatihan yang memadai dalam keterampilan komunikasi. Sehingga perawat dapat menjalankan perannya dengan lebih baik. Di tengah tantangan yang muncul, Mari berkomitmen untuk meningkatkan komunikasi dalam praktek Keperawatan untuk manfaat Kesehatan dan Keselamatan Pasien. Sebuah interaksi yang baik tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang positif bagi semua Tenaga Kesehatan.

Penulis: Ferestha Ludin, Informasi hasil observasi dapat dibaca di

Alfarizi, M. (2019). Komunikasi Efektif Interprofesi Kesehatan Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit. ETTISAL: Journal of Communication, 4(2), 151-168.

Silaen, M. F. O. (2020). Pentingnya Menerapkan Proses Keperawatan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan.

Timur, E. S. P. K. K. KOMUNIKASI PERSONAL DALAM MODEL TIM KEPERAWATAN PENGARUHI KINERJA KEPERAWATAN DI RUANG PERAWATAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun