Hubungan baik antara pasien dan perawat, perawat dan kolega, serta perawat dan perawat dapat tercapai ketika kualitas layanan perawatan menjadi fokus kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kualitas perawatan/layanan medis kepada pasien dan keluarganya menjadi alasan utama memilih rumah sakit.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan menanamkan rasa akuntabilitas yang tinggi pada perawat melalui model perawatan yang terukur. Hal ini akan meningkatkan motivasi kerja dan kinerja perawat, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas layanan dan kepuasan pasien. Jika proses keperawatan yang perawat berikan benar dan tepat tentu akan berdampak positif kepada pasien. Dimana secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan ditentukan oleh asuhan keperawatan.
Meskipun komunikasi efektif sangat penting, berbagai hambatan sering kali muncul. Salah satunya adalah perbedaan Bahasa atau budaya. Dalam situasi masyarakat yang semakin beragam, perawat seringkali dihadapkan pada pasien yang berkomunikasi dalam bahasa yang berbeda atau memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai kesehatan. Dalam situasi ini, keterampilan komunikasi lintas budaya memegang peranan yang sangat penting dan penggunaan alat bantu seperti penerjemah atau aplikasi kesehatan multibahasa dapat membantu mengatasi kendala ini.
Dalam berbagai situasi, perawat terkadang harus menghadapi jadwal yang padat, membuat sulit bagi mereka untuk menyisihkan waktu untuk berinteraksi dengan pasien. Meskipun hanya beberapa menit tambahan, tetapi waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan pasien dapat memberikan dampak besar dalam membangun kepercayaan dan kenyamanan. Begitu pentingnya keberadaan perawat untuk memberikan perhatian dan waktu ekstra kepada pasien demi memperkuat hubungan serta rasa aman. Agar dapat mengatasi tantangan ini, pendidikan dan pelatihan dalam komunikasi, manajemen waktu, serta penjadwalan yang efisien harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan keperawatan. Program pelatihan yang mengajarkan keterampilan mendengarkan, empati, dan komunikasi non-verbal dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien.
Selanjutnya, menumbuhkan budaya kerja yang merangsang kolaborasi di antara profesional kesehatan teramatlah penting. Tim yang saling mendukung dan berkomunikasi dengan baik dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi yang efektif adalah dasar dari praktik keperawatan yang berkualitas. Dengan membangun hubungan yang harmonis bersama pasien dan berkolaborasi secara efektif dengan rekan sejawat, perawat membantu meningkatkan kualitas perawatan serta meraih kepuasan maksimal bagi pasien. Di dunia kesehatan yang terus berkembang, kemampuan berkomunikasi yang baik sangat penting untuk meraih kesuksesan. Maka, sangat penting bagi Institusi Kesehatan untuk memberikan pelatihan yang memadai dalam keterampilan komunikasi. Sehingga perawat dapat menjalankan perannya dengan lebih baik. Di tengah tantangan yang muncul, Mari berkomitmen untuk meningkatkan komunikasi dalam praktek Keperawatan untuk manfaat Kesehatan dan Keselamatan Pasien. Sebuah interaksi yang baik tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang positif bagi semua Tenaga Kesehatan.
Penulis: Ferestha Ludin, Informasi hasil observasi dapat dibaca di
Alfarizi, M. (2019). Komunikasi Efektif Interprofesi Kesehatan Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit. ETTISAL: Journal of Communication, 4(2), 151-168.
Silaen, M. F. O. (2020). Pentingnya Menerapkan Proses Keperawatan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan.
Timur, E. S. P. K. K. KOMUNIKASI PERSONAL DALAM MODEL TIM KEPERAWATAN PENGARUHI KINERJA KEPERAWATAN DI RUANG PERAWATAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H