Dalam dunia kesehatan, komunikasi yang efektif antara perawat, pasien, dan rekan sejawat bukan hanya penting, tetapi juga vital untuk meningkatkan hasil perawatan yang bermutu. Selain itu, keterampilan komunikasi dan pemahaman sosial juga berpengaruh dalam memastikan layanan rumah sakit berfungsi secara optimal dan meningkatkan reputasi layanan rumah sakit. Sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien, perawat memiliki peran penting dalam membangun hubungan yang baik dan mendukung proses penyembuhan. Observasi penulis pada Jum'at, 1 November 2024 di Rumah Sakit Universitas Airlangga, mengindikasikan bahwa interaksi disertai komunikasi yang baik bisa mempercepat proses penyembuhan, menaikkan kepuasan pasien, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.
Dalam artikel ini, penulis akan membahas betapa pentingnya komunikasi efektif dalam praktik keperawatan yang diterapkan secara langsung oleh perawat sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan perawatan, antara lain sebagai berikut :
1. Komunikasi Efektif dengan Pasien Mendukung Pengambilan Keputusan Klinis yang Tepat.Â
Pertama-tama, komunikasi yang baik membantu perawat dalam membangun kepercayaan dan memahami kebutuhan pasien. Komunikasi yang efektif tidak hanya penting untuk hubungan dengan pasien, tetapi juga untuk komunikasi dengan keluarga pasien. Setiap pasien memiliki latar belakang, harapan, dan kekhawatiran yang berbeda. Dalam situasi yang berbeda-beda, pasien yang merasa nyaman dalam berbicara biasanya lebih terbuka dalam menyampaikan gejala atau keluhan yang mereka rasakan. Ini memungkinkan perawat untuk melakukan penilaian yang lebih akurat dan memberikan interferensi yang tepat. Komunikasi tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap pasien dan tim kesehatan.
Dengan demikian, komunikasi tidak hanya tentang berbicara saja, melainkan juga tentang mendengarkan secara aktif dan memberikan respon yang empatik. Maka, perawat diharapkan dapat memperkuat hubungan lebih baik dengan pasien. Ini, bukan hanya membuat pasien merasa dirawat dengan baik, tapi juga dapat memastikan bahwa keluarga terlibat dalam proses perawatan dan mendukung pasien dalam proses penyembuhan. Selain itu, perawat jadi lebih lancar dalam merancang perawatan medis yang lebih akurat.
2. Kolaborasi di Antara Tenaga Kesehatan Mencegah Kesalahan Medis
Selain berinteraksi dengan pasien, perawat juga perlu berkomunikasi dengan rekan sejawatnya. Kerja tim yang efektif di lingkungan kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien serta efisiensi perawatan. Misalnya, ketika seorang perawat memberikan laporan tentang kondisi pasien kepada dokter, kejelasan dan ketepatan informasi dapat memengaruhi keputusan klinis yang diambil.
Komunikasi yang kurang efektif bisa mengakibatkan kesalahan medis yang serius dan berpotensi mengancam nyawa pasien. Kemudahan komunikasi yang transparansi, perawat bisa mendapatkan informasi penting mengenai kondisi pasien, hasil pemeriksaan, atau perubahan di rencana perawatan.
Namun, ada hambatan yang sering muncul dalam komunikasi di antara tenaga kesehatan. Contohnya, perbedaan dalam tingkat pendidikan atau pengalaman bisa mengakibatkan kesalahpahaman. Karena itu, penting bagi institusi kesehatan untuk menciptakan budaya kolaboratif di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan didengarkan.
3. Menerapkan Proses Keperawatan sebagai Acuan Meningkatkan Kualitas Layanan Perawatan