Mohon tunggu...
Ferdy Wahyu
Ferdy Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Airlangga University

Undergraduate Program in Radiologic Technology (D4) at Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Mengintip Inovasi Radiologi Masa Kini: Pencitraan 3D hingga Virtual Reality

5 Januari 2025   17:13 Diperbarui: 5 Januari 2025   17:16 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia teknologi yang tidak pernah berhentik berinovasi lebih maju dan tidak terbatas. Apa yang dapat kamu pikirkan jika kalian bisa melihat apa yang ada di dalam diri kamu secara interaktif dengan sebuah teknologi?

Perkembangan teknologi dalam dunia Kesehatan telah membawa banyak revolusi signifikan, salah satunya di bidang radiologi. Dalam perkembangannya, radiologi terus berinovasi untuk memberikan hasil diagnosis yang lebih akurat dan cepat. Di era digital saat ini, pencitraan tiga dimensi (3D) dan virtual reality (VR) menjadi sorotan utama dalam meningkatkan kualitas layanan Kesehatan. Pencitraan 3D memunkinkan dokter melihat anatomi tubuh manusia secara lebih rinci, sementara VR membuka peluang baru dalam pendidikan medis dan simulasi perenacanaan operasi. Dengan kombinasi teknologi ini, masa depan radiologi mejadi lebih menjajikan, terutama dalam hal akurasi, efisiensi, dan pengalaman pasien yang lebih baik.

1. Peningkatan Akurasi Diagnosis dengan Pencitraan 3D

Salah satu inovasi terbesar dalam radiologi modern adalah penggunaan teknologi pencitraan tiga dimensi (3D). Berbeda dengan metode pencitraan konvensional yang hanya memberikan gambaran dua dimensi, pencitraan 3D memberikan visualisasi yang lebih mendetail dan mendalam. Teknologi ini sangat bermanfaat dalam perencanaan pra-operasi, terutama di bidang bedah saraf dan ortopedi.

Dalam bidang Ultrasonografi (USG), pencitraan 3D berperan dalam memberikan tampilan yang lebih komprehensif tentang janin, terutama ekspresi wajah. Ketika AI dimasukkan ke dalam analisis ultrasonografi 3D, manfaatnya sangat banyak. Salah satu keuntungan utamanya adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas dan resolusi gambar, memungkinkan visualisasi fitur wajah janin yang lebih jelas dan presisi. Integrasi AI ini juga memungkinkan melihat ciri-ciri bibir sumbing hingga down syndrome pada bayi.

(Sumber: Ekahosptal)
(Sumber: Ekahosptal)

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh PubMed, pencitraan 3D memungkinkan dokter untuk memetakan struktur tubuh pasien secara lebih akurat sebelum melakukan tindakan medis. Dalam operasi bedah saraf, misalnya, dokter dapat memvisualisasikan tumor atau kelainan di otak dengan lebih jelas, sehingga risiko kesalahan diagnosis dapat diminimalkan. Selain itu, pencitraan 3D juga digunakan dalam prosedur intervensi minimal invasif, seperti kateterisasi jantung dan biopsi kanker, yang membutuhkan presisi tinggi.

Teknologi ini juga mempermudah komunikasi antara dokter dan pasien. Dengan bantuan gambar 3D, dokter dapat menjelaskan kondisi medis pasien dengan lebih mudah dan jelas, sehingga pasien dapat memahami kondisi mereka dengan lebih baik dan mengambil keputusan yang lebih tepat terkait perawatan mereka.

2. Penggunaan Virtual Reality dalam Pendidikan Kedokteran dan Perencanaan Operasi

Virtual reality (VR) telah menjadi alat yang sangat berguna dalam dunia pendidikan kedokteran. VR memungkinkan mahasiswa kedokteran dan tenaga medis untuk memvisualisasikan anatomi manusia dalam bentuk tiga dimensi yang interaktif, tanpa harus melakukan pembedahan langsung pada tubuh manusia. Penggunaan VR lebih disukai karena beberapa alasa seperti kekurangan pelatih, pengurangan waktu pelatihan dan beberapa isu dari prosedur pembedahan. Untuk membantu dari permasalahan diatas beberapa Solusi sudah diimplementasikan seperti da Vinci Skills Simulator dan LAP mentor VR Laparoscopic surgical simulator.

(Da Vinci Skills Simulator, Sumber: acornpd)
(Da Vinci Skills Simulator, Sumber: acornpd)

Menurut laporan dari kedokteran.ubaya.ac.id, penggunaan VR dalam pendidikan medis dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap anatomi tubuh manusia dan keterampilan klinis mereka. Dengan menggunakan headset VR, mahasiswa dapat mempelajari struktur tubuh manusia secara lebih mendetail dan melakukan simulasi prosedur medis tanpa risiko bagi pasien.

Selain itu, VR juga digunakan dalam perencanaan operasi bedah. Teknologi ini membantu dokter bedah dalam mengakses area yang sulit dijangkau selama operasi. Menurut Smarteye.id, penggunaan VR dan augmented reality (AR) dalam operasi bedah saraf memungkinkan dokter untuk memvisualisasikan organ target dalam bentuk 3D yang lebih realistis. Ini tidak hanya meningkatkan akurasi selama operasi, tetapi juga mengurangi waktu operasi dan mempercepat proses pemulihan pasien.

Dalam praktiknya, VR juga digunakan untuk mempersiapkan dokter menghadapi situasi darurat yang kompleks. Simulasi berbasis VR dapat mensimulasikan skenario operasi yang sulit, sehingga dokter dapat melatih keterampilan mereka dalam lingkungan yang aman dan terkendali sebelum melakukan prosedur nyata pada pasien.

3. Inovasi Hybrid Imaging dan Penerapannya dalam Radiologi Modern

Teknologi hybrid imaging merupakan salah satu inovasi terbaru dalam dunia radiologi. Hybrid imaging menggabungkan dua teknik pencitraan yang berbeda dalam satu perangkat untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif. Contoh teknologi ini adalah PET/MRI (Positron Emission Tomography/Magnetic Resonance Imaging) dan SPECT/CT (Single Photon Emission Computed Tomography/Computed Tomography).

Menurut pacs.co.id, teknologi hybrid imaging sangat berguna dalam diagnosis penyakit kompleks seperti kanker. Dengan menggabungkan informasi fungsional dari PET atau SPECT dan informasi anatomis dari MRI atau CT, dokter dapat mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi pasien. Hal ini sangat membantu dalam menentukan stadium kanker, memantau respons terhadap terapi, dan merencanakan perawatan yang lebih efektif.

Hybrid imaging juga digunakan dalam bidang kardiologi untuk mendeteksi penyakit jantung koroner, serta dalam neurologi untuk mendeteksi gangguan otak seperti Alzheimer dan Parkinson. Teknologi ini memberikan dokter alat yang lebih canggih untuk menganalisis kondisi pasien dengan lebih mendalam, sehingga keputusan klinis yang diambil dapat lebih akurat.

4. Penggunaan VR dalam Visualisasi Perkembangan Janin

Salah satu penerapan menarik dari teknologi VR adalah dalam visualisasi perkembangan janin. Sebuah tim ilmuwan di Brasil mengembangkan teknologi VR yang dapat mengubah pemindaian MRI dan data ultrasonografi menjadi model 3D janin. Dengan menggunakan headset VR, dokter dan orang tua dapat melihat perkembangan janin secara lebih jelas dan mendetail.

Menurut laporan dari Tribunnews.com, teknologi ini sangat berguna dalam mendeteksi kelainan pada janin sejak dini. Misalnya, dokter dapat melihat bentuk wajah, tulang, dan organ janin dalam bentuk 3D, yang memudahkan dalam mendeteksi kelainan kongenital seperti bibir sumbing atau kelainan jantung bawaan. Dengan deteksi dini, perawatan yang tepat dapat segera diberikan untuk meningkatkan peluang kesembuhan janin setelah lahir.

Penggunaan VR dalam visualisasi janin juga memberikan pengalaman emosional yang lebih mendalam bagi orang tua. Mereka dapat melihat bayi mereka dalam bentuk 3D yang realistis, yang dapat memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan bayi sebelum kelahiran.

Inovasi dalam teknologi radiologi, terutama pencitraan 3D dan virtual reality, telah membawa perubahan besar dalam cara dunia medis melakukan diagnosis dan perawatan pasien. Pencitraan 3D meningkatkan akurasi diagnosis dan mempermudah komunikasi antara dokter dan pasien, sementara VR membuka peluang baru dalam pendidikan medis dan perencanaan operasi. Teknologi hybrid imaging juga memberikan informasi yang lebih komprehensif dalam diagnosis penyakit kompleks.

Dengan terus berkembangnya teknologi ini, masa depan radiologi akan menjadi semakin canggih dan memberikan dampak positif yang besar dalam dunia kesehatan. Institusi medis dan pendidikan harus terus mengadopsi dan mengembangkan teknologi ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang. Inovasi ini tidak hanya memberikan harapan baru dalam perawatan medis, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan. Radiologi masa kini bukan hanya soal melihat ke dalam tubuh manusia, tetapi juga tentang membuka peluang baru untuk masa depan kesehatan yang lebih baik.

Referensi

Kedokteran UBAYA, 2023. Penggunaan Virtual Reality dalam Pendidikan Kedokteran. [online] Available at: https://kedokteran.ubaya.ac.id [Diakses 5 Januari 2025].

PubMed, 2022. 3D Imaging in Neurosurgery: A Comprehensive Review. [online] Available at: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov [Diakses 5 Januari 2025].

Smarteye.id, 2024. Revolusi Bedah dengan Virtual Reality dan Augmented Reality. [online] Available at: https://smarteye.id [Diakses 5 Januari 2025].

PACS Indonesia, 2023. Hybrid Imaging: Teknologi Pencitraan Masa Depan. [online] Available at: https://pacs.co.id [Diakses 5 Januari 2025].

Tribunnews.com, 2023. Inovasi Visualisasi Janin dengan Virtual Reality di Brasil. [online] Available at: https://www.tribunnews.com [Diakses 5 Januari 2025].

Andonotopo, W. (2024) 'Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Meningkatkan Analisis Ultrasonografi 3D/4D pada Profil Wajah Janin', EKA Hospital, 25 Oktober. Tersedia di: https://www.ekahospital.com/better-healths/jurnal-medis-pemanfaatan-kecerdasan-buatan-ai-dalam-meningkatkan-analisis-ultrasonografi-3d4d-pada-profil-wajah-janin (Diakses: 5 Januari 2025).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun