Menurut laporan dari kedokteran.ubaya.ac.id, penggunaan VR dalam pendidikan medis dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap anatomi tubuh manusia dan keterampilan klinis mereka. Dengan menggunakan headset VR, mahasiswa dapat mempelajari struktur tubuh manusia secara lebih mendetail dan melakukan simulasi prosedur medis tanpa risiko bagi pasien.
Selain itu, VR juga digunakan dalam perencanaan operasi bedah. Teknologi ini membantu dokter bedah dalam mengakses area yang sulit dijangkau selama operasi. Menurut Smarteye.id, penggunaan VR dan augmented reality (AR) dalam operasi bedah saraf memungkinkan dokter untuk memvisualisasikan organ target dalam bentuk 3D yang lebih realistis. Ini tidak hanya meningkatkan akurasi selama operasi, tetapi juga mengurangi waktu operasi dan mempercepat proses pemulihan pasien.
Dalam praktiknya, VR juga digunakan untuk mempersiapkan dokter menghadapi situasi darurat yang kompleks. Simulasi berbasis VR dapat mensimulasikan skenario operasi yang sulit, sehingga dokter dapat melatih keterampilan mereka dalam lingkungan yang aman dan terkendali sebelum melakukan prosedur nyata pada pasien.
3. Inovasi Hybrid Imaging dan Penerapannya dalam Radiologi Modern
Teknologi hybrid imaging merupakan salah satu inovasi terbaru dalam dunia radiologi. Hybrid imaging menggabungkan dua teknik pencitraan yang berbeda dalam satu perangkat untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif. Contoh teknologi ini adalah PET/MRI (Positron Emission Tomography/Magnetic Resonance Imaging) dan SPECT/CT (Single Photon Emission Computed Tomography/Computed Tomography).
Menurut pacs.co.id, teknologi hybrid imaging sangat berguna dalam diagnosis penyakit kompleks seperti kanker. Dengan menggabungkan informasi fungsional dari PET atau SPECT dan informasi anatomis dari MRI atau CT, dokter dapat mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi pasien. Hal ini sangat membantu dalam menentukan stadium kanker, memantau respons terhadap terapi, dan merencanakan perawatan yang lebih efektif.
Hybrid imaging juga digunakan dalam bidang kardiologi untuk mendeteksi penyakit jantung koroner, serta dalam neurologi untuk mendeteksi gangguan otak seperti Alzheimer dan Parkinson. Teknologi ini memberikan dokter alat yang lebih canggih untuk menganalisis kondisi pasien dengan lebih mendalam, sehingga keputusan klinis yang diambil dapat lebih akurat.
4. Penggunaan VR dalam Visualisasi Perkembangan Janin
Salah satu penerapan menarik dari teknologi VR adalah dalam visualisasi perkembangan janin. Sebuah tim ilmuwan di Brasil mengembangkan teknologi VR yang dapat mengubah pemindaian MRI dan data ultrasonografi menjadi model 3D janin. Dengan menggunakan headset VR, dokter dan orang tua dapat melihat perkembangan janin secara lebih jelas dan mendetail.
Menurut laporan dari Tribunnews.com, teknologi ini sangat berguna dalam mendeteksi kelainan pada janin sejak dini. Misalnya, dokter dapat melihat bentuk wajah, tulang, dan organ janin dalam bentuk 3D, yang memudahkan dalam mendeteksi kelainan kongenital seperti bibir sumbing atau kelainan jantung bawaan. Dengan deteksi dini, perawatan yang tepat dapat segera diberikan untuk meningkatkan peluang kesembuhan janin setelah lahir.